Solo (ANTARA) -
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terbuka dengan masukan dari pihak luar untuk perkembangan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) yang dimiliki oleh perguruan tinggi tersebut.
 
Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan banyak tokoh yang sudah datang ke PUI Baterai Lithium memberikan dukungan dan masukan untuk perkembangan baterai lithium.
 
Beberapa tokoh yang sudah pernah datang ke PUI Baterai Lithium, di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Laksana Tri Handoko.
 
Selain itu, dikatakannya, UNS juga memiliki program profesional masuk kampus.
 
"Kami menerima para profesional menyumbangkan ilmu dan pengetahuan untuk memberikan kuliah dan praktik mahasiswa UNS. Program ini sangat diapresiasi dan mahasiswa jadi senang karena langsung ketemu praktisi dari industri," katanya.
 
Terkait dengan baterai lithium, dikatakannya, PUI Baterai Lithium sudah banyak bekerja sama dengan pihak luar salah satunya dengan Pertamina.
 
"Kehadiran baterai lithium sangat ditunggu-tunggu karena di Indonesia saat ini mulai banyak ditemukan kendaraan listrik," katanya.
 
Belum lama ini, PUI Baterai Lithium juga menerima kunjungan dari Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Wantannas dipimpin oleh Deputi Bidang Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas Laksamana Muda TNI Dr TSNB Hutabarat.
 
"Semoga dari Wantannas nanti bisa ikut berpartisipasi untuk memajukan dan menambah pengetahuan untuk mahasiswa UNS," katanya.
 
Rektor UNS  menjelaskan, UNS memiliki tiga PUI, yakni PUI Baterai Lithium, PUI Javanologi, dan Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS Fintech Center).
 
"Saat ini UNS memiliki sekitar 47.000 mahasiswa, lalu sebanyak 1.800 dosen yang hampir 50 persennya bergelar doktor dan 20 persennya merupakan guru besar," katanya.
 
Sebelumnya, Laksamana Muda TNI Dr TSNB Hutabarat mengatakan Dewan Ketahanan Nasional mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan gerakan pembinaan ketahanan nasional guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.
 
"Kami mendapat tugas untuk mempelajari tentang energi baru terbarukan. Yang kami lakukan salah satunya dengan menghubungi UNS karena UNS memiliki penelitian berupa baterai lithium. Kami ingin mengetahui secara lebih dalam terkait dengan baterai lithium yang diproduksi UNS," katanya.
 

Baca juga: Gunakan ampas tahu untuk pakan ikan, mahasiswa UNS raih juara