Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Jawa Tengah Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan bahwa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, padam setelah diguyur hujan deras pada Jumat (13/10) malam.

"Alhamdulillah (hujan) tidak hanya di TPA Jatibarang tapi seluruh Kota Semarang. Memang tidak terlalu lama sekitar dua jam tapi itu anugerah sekali," katanya di Semarang, Sabtu.

Pada Sabtu pagi, Ita, sapaan akrab Hevearita telah mengecek di TPA Jatibarang ternyata sudah tidak ada kepulan asap dan titik api lagi sehingga dipastikan kebakaran sudah padam total.

"Dan saya tadi pagi cek di TPA Jatibarang ini sudah tidak ada asap dan titik-titik api lagi. Semoga begitu seterusnya," kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang itu.

Menurut dia, hujan yang turun deras setelah sekian lama kemarau itu merupakan jawaban atas permohonan diturunkannya hujan lewat shalat Istisqa (shalat minta hujan) yang dilakukan masyarakat.

Meski telah padam, Ita meminta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk terus memantau keadaan TPA Jatibarang dengan menerjunkan petugasnya untuk "stand by" (siaga).

"Saya juga sudah minta sama Damkar dan DLH untuk sehari sekali pada pukul 11.00 WIB atau 14.00 WIB untuk disiram biar 'ngademin' (mendinginkan) wilayah Jatibarang," katanya.

Dia juga meminta masyarakat setempat agar mematuhi peraturan yang telah ditentukan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang serupa dan membuat kawasan Jatibarang bisa lebih tertata.

"Besok Minggu (15/10) akan ada sosialisasi kepada penghuni, peternak, dan pemulung untuk mematuhi aturan yang pada intinya mengingatkan karena TPA ini adalah objek vital. Apalagi, TPA banyak terbakar," katanya.

Pada Rabu (11/10) lalu, Pemkot Semarang menggelar shalat Istisqa memohon kepada Allah SWT untuk segera menurunkan hujan, terutama di wilayah Kota Semarang seiring dengan musim kemarau panjang dampak El Nino.

Shalat Istisqa berlangsung di Lapangan Kedungpane, Mijen, Semarang, diimami oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang KH Moh Erfan Soebahar dan diikuti wali kota, OPD, dan masyarakat.

Sejak September lalu, setidaknya sudah empat kali terjadi kebakaran di TPA Jatibarang, diawali pada Senin (18/9) lalu yang berlangsung lebih dari satu minggu, dan dibantu dengan pengeboman air.

Kebakaran kedua terjadi pada Jumat (22/9) lalu yang menimpa deretan kandang sapi di kawasan TPA Jatibarang, atau jauh dari lokasi kebakaran pertama. Ada tiga anak sapi yang mati dalam kebakaran itu.

Ketiga, kebakaran terjadi lagi di TPA Jatibarang pada Kamis (5/10) lalu di lokasi yang cukup berdekatan dengan lokasi kebakaran yang pertama, dan api akhirnya bisa dipadamkan.

Kebakaran yang keempat kalinya di TPA Jatibarang dengan intensitas yang lebih besar terjadi pada Jumat (6/10) lalu, dan kali ini diputuskan melibatkan lagi bantuan pengeboman air untuk menuntaskan pemadaman.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang padam diguyur hujan