Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya bencana alam, seperti banjir, rob, dan tanah longsor, seiring dengan mulai tingginya curah hujan.  

"Kami sudah membuat surat edaran sebagai antisipasi. Hujan ini kan bisa menjadikan banjir, tanah longsor," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa.  

Edaran tersebut ditujukan kepada rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), dan kecamatan untuk pencegahan dan penanganan bencana.

Ita, sapaan akrab Hevearita mengingatkan bahwa biasanya hujan dengan intensitas tinggi baru turun sekitar bulan Februari, tetapi pada Desember ini hujan deras sudah mengguyur Semarang.  

"Mungkin ada yang ngiranya (hujan) Februari, dan sekarang masih musim kering. Sekarang kan berbeda. Makanya, terus menerus diupayakan kewaspadaan terhadap bencana," katanya.

Apalagi, kata dia, bencana alam tidak bisa diprediksi, seperti banjir yang biasanya hanya terjadi di kawasan pesisir, tetapi ternyata di dataran tinggi juga bisa kebanjiran.

"Seperti dua malam lalu ada banjir di wilayah Semarang Atas. Kami terus menyiapkan pencegahan terhadap bencana yang diharapkan bisa terpenuhi di semua lini," katanya.

Pekan lalu, Sejumlah wilayah di Kota Semarang, terutama di wilayah Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur sempat tergenang banjir setelah semalaman diguyur hujan.

Seiring dengan mulainya tingginya intensitas hujan deras di Kota Semarang, beberapa hari lalu juga sempat terjadi bencana tanah longsor di kawasan Dewi Sartika, Gunungpati, Semarang.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsoran tanah itu sempat membuat tertutupnya akses jalan utama di kawasan Dewi Sartika yang selama ini digunakan masyarakat.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga telah menyiapkan antisipasi potensi rob yang diperkirakan mencapai ketinggian satu meter di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa pada Desember 2023.

Antisipasi itu dilakukan menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi pada awal Desember 2023 ini akan terjadi fenomena rob dengan ketinggian mencapai sampai satu meter.

Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang memprediksi pada awal musim hujan ada peningkatan ketinggian air pasang laut mulai tanggal 2 sampai 5 Desember, dan tanggal 18-21 Desember 2023.