Sensus pertanian berkontribusi rumuskan kebijakan tepat sasaran
Rabu, 13 Desember 2023 9:31 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang menggelar diseminasi hasil sensus pertanian tahap I tahun 2023. ANTARA/HO - Bagian Prokompim Kota Magelang.
Magelang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar diseminasi hasil Sensus Pertanian tahap I tahun 2023 (ST2023) diharapkan berkontribusi rumuskan kebijakan pemerintah tepat sasaran.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi mengatakan di Magelang, Selasa, Sensus Pertanian ini berperan penting untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, khususnya berkaitan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Jika dilihat dari hasil ST2023 tahap I, terdapat temuan yang menggembirakan. Mulai dari kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RUTP) sebesar 8,74 persen, kenaikan perusahaan pertanian berbadan hukum sebesar 35,54 persen dan kenaikan usaha pertanian lainnya sebesar 116,08 persen.
"Meningkatnya usaha pertanian diharapkan berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia," katanya saat membuka Diseminasi ST2023 Tahap I dan Workshop Penyusunan PDRB Triwulan Kota Magelang.
Melihat catatan BPS pada 2022, katanya, kontribusi sektor pertanian mencapai 12,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku (ADHB). Selain berkontribusi pada PDB, sektor pertanian juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yakni 27 persen.
Ia menyampaikan, lahan pertanian di Kota Magelang memang terbilang terbatas. Namun bukan berarti sektor pertanian tidak berpotensial untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian daerah. Tanaman anggrek, buah-buahan, dan produk peternakan seperti telur, daging, serta susu sapi merupakan komoditas pertanian unggulan Kota Magelang yang bisa ditingkatkan.
"Saya harap ST2023 dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai pijakan dalam memetakan potensi. Serta menganalisis masalah dan menemukan solusi terbaik bagi pengembangan sektor pertanian," ujarnya.
Dia mengapresiasi BPS Kota Magelang yang telah mengawal dan melaksanakan tahapan-tahapan ST2023 dengan baik. Selain itu, dia juga mengapresiasi kepada unit kerja, instansi, dan masyarakat Kota Magelang yang ambil bagian dalam menyukseskan pelaksanaan ST2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang Aluisius Abrianta menjelaskan, hasil ST2023 di Kota Magelang menunjukkan jumlah petani di level rumah tangga meningkat hampir 100 persen. Tapi kalau dari jumlah sisi absolut memang masih paling rendah nomor 2 se-Jateng setelah Kota Surakarta.
"Tapi kalau dari sisi pertumbuhan kita paling tinggi se-Jateng. Paling banyak di sektor peternakan, yang dominan ayam kampung, unggas non pangan, nila air tawar, ayam lokal, lele, bawal, merpati, padi sawah inbrida, itik manila dan ubi kayu," katanya.
Data penting lainnya yang diperoleh dari ST2023 adalah adanya pergeseran demografi petani.
"Awalnya yang kita takutkan petani akan habis, tapi ternyata Kota Magelang nampak ada regenerasi terutama Milenial dan Generasi Z yang tertarik dengan sektor pertanian," katanya.
Baca juga: BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi mengatakan di Magelang, Selasa, Sensus Pertanian ini berperan penting untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, khususnya berkaitan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Jika dilihat dari hasil ST2023 tahap I, terdapat temuan yang menggembirakan. Mulai dari kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RUTP) sebesar 8,74 persen, kenaikan perusahaan pertanian berbadan hukum sebesar 35,54 persen dan kenaikan usaha pertanian lainnya sebesar 116,08 persen.
"Meningkatnya usaha pertanian diharapkan berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia," katanya saat membuka Diseminasi ST2023 Tahap I dan Workshop Penyusunan PDRB Triwulan Kota Magelang.
Melihat catatan BPS pada 2022, katanya, kontribusi sektor pertanian mencapai 12,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga berlaku (ADHB). Selain berkontribusi pada PDB, sektor pertanian juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yakni 27 persen.
Ia menyampaikan, lahan pertanian di Kota Magelang memang terbilang terbatas. Namun bukan berarti sektor pertanian tidak berpotensial untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian daerah. Tanaman anggrek, buah-buahan, dan produk peternakan seperti telur, daging, serta susu sapi merupakan komoditas pertanian unggulan Kota Magelang yang bisa ditingkatkan.
"Saya harap ST2023 dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai pijakan dalam memetakan potensi. Serta menganalisis masalah dan menemukan solusi terbaik bagi pengembangan sektor pertanian," ujarnya.
Dia mengapresiasi BPS Kota Magelang yang telah mengawal dan melaksanakan tahapan-tahapan ST2023 dengan baik. Selain itu, dia juga mengapresiasi kepada unit kerja, instansi, dan masyarakat Kota Magelang yang ambil bagian dalam menyukseskan pelaksanaan ST2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang Aluisius Abrianta menjelaskan, hasil ST2023 di Kota Magelang menunjukkan jumlah petani di level rumah tangga meningkat hampir 100 persen. Tapi kalau dari jumlah sisi absolut memang masih paling rendah nomor 2 se-Jateng setelah Kota Surakarta.
"Tapi kalau dari sisi pertumbuhan kita paling tinggi se-Jateng. Paling banyak di sektor peternakan, yang dominan ayam kampung, unggas non pangan, nila air tawar, ayam lokal, lele, bawal, merpati, padi sawah inbrida, itik manila dan ubi kayu," katanya.
Data penting lainnya yang diperoleh dari ST2023 adalah adanya pergeseran demografi petani.
"Awalnya yang kita takutkan petani akan habis, tapi ternyata Kota Magelang nampak ada regenerasi terutama Milenial dan Generasi Z yang tertarik dengan sektor pertanian," katanya.
Baca juga: BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024