Wabup Wonosobo: UMKM miliki peran strategis dalam pembangunan
Rabu, 6 Maret 2024 16:25 WIB
Wakil Bupati Wonosobo berfoto bersama peserta pelatihan manajemen usaha dan keuangan bagi UMKM di Wonosobo. ANTARA/HO - Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo
Wonosobo (ANTARA) - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, kata Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar.
"Hal tersebut berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat melalui terbukanya lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan," katanya saat membuka pelatihan manajemen usaha dan keuangan bagi UMKM di Wonosobo, Rabu.
Ia menjelaskan, sektor UMKM adalah potensi yang harus diberdayakan dan dikembangkan, sehingga penguatan pengelolaan bisnis menjadi sebuah hal mendasar yang harus diupayakan, termasuk dalam pengelolaan dan pembukuan keuangan.
"Kurangnya perhatian pelaku usaha terhadap hal krusial dalam keuangan menjadi permasalahan yang banyak ditemukan, sehingga pemasukan dan pengeluaran keuangan tidak tercatat dengan jelas dan rapi. Selaras dengan itu, para pelaku usaha sudah sepatutnya memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap pengelolaan keuangan, sebab strategi pengembangan bisnis ke depan dapat ditentukan berdasarkan pembukuan yang disusun," katanya.
Menurut dia, pelatihan ini akan memberikan tambahan wawasan kepada para pelaku UMKM, sehingga pengelolaan bisnis dapat dilakukan secara lebih sistematis dan profesional, dan mampu memperkuat multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
"Pada 2023 UMKM di Wonosobo berjumlah 31.881 unit yang menyerap 108.049 tenaga kerja, dan memberikan kontribusi sebesar Rp2,7 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)," katanya.
Ia menyampaikan pelatihan ini sebagai pijakan bagi UMKM, untuk mengembangkan usaha dan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian daerah, sehingga berdampak terhadap turunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan di Wonosobo.
Selain itu, ke depan UMKM Wonosobo dengan berbagai produk unggulannya, dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kejayaan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wonosobo.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Wonosobo Kristiyanto menjelaskan, pengelolaan manajemen usaha sangat dibutuhkan dalam setiap konteks internal suatu perusahaan atau pelaku usaha agar memiliki arah dalam menjalankan usahanya secara terukur dan terkontrol.
Menurut dia Penting bagi pelaku Usaha untuk lebih memahami dan mengerti akan pentingnya manajemen usaha demi keberlangsungan dan kemajuan para pelaku UKM di Kabupaten Wonosobo.
Ia mengatakan, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan hingga tanggal 7 Maret 2024 diikuti oleh 45 Pelaku UMKM se-Kabupaten Wonosobo dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam melakukan pembukuan terhadap tata kelola keuangan.
Baca juga: UMKM, kreator konten, & milenials belajar industri hijau ke Semen Gresik
"Hal tersebut berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat melalui terbukanya lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan," katanya saat membuka pelatihan manajemen usaha dan keuangan bagi UMKM di Wonosobo, Rabu.
Ia menjelaskan, sektor UMKM adalah potensi yang harus diberdayakan dan dikembangkan, sehingga penguatan pengelolaan bisnis menjadi sebuah hal mendasar yang harus diupayakan, termasuk dalam pengelolaan dan pembukuan keuangan.
"Kurangnya perhatian pelaku usaha terhadap hal krusial dalam keuangan menjadi permasalahan yang banyak ditemukan, sehingga pemasukan dan pengeluaran keuangan tidak tercatat dengan jelas dan rapi. Selaras dengan itu, para pelaku usaha sudah sepatutnya memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap pengelolaan keuangan, sebab strategi pengembangan bisnis ke depan dapat ditentukan berdasarkan pembukuan yang disusun," katanya.
Menurut dia, pelatihan ini akan memberikan tambahan wawasan kepada para pelaku UMKM, sehingga pengelolaan bisnis dapat dilakukan secara lebih sistematis dan profesional, dan mampu memperkuat multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
"Pada 2023 UMKM di Wonosobo berjumlah 31.881 unit yang menyerap 108.049 tenaga kerja, dan memberikan kontribusi sebesar Rp2,7 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)," katanya.
Ia menyampaikan pelatihan ini sebagai pijakan bagi UMKM, untuk mengembangkan usaha dan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian daerah, sehingga berdampak terhadap turunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan di Wonosobo.
Selain itu, ke depan UMKM Wonosobo dengan berbagai produk unggulannya, dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kejayaan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wonosobo.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Wonosobo Kristiyanto menjelaskan, pengelolaan manajemen usaha sangat dibutuhkan dalam setiap konteks internal suatu perusahaan atau pelaku usaha agar memiliki arah dalam menjalankan usahanya secara terukur dan terkontrol.
Menurut dia Penting bagi pelaku Usaha untuk lebih memahami dan mengerti akan pentingnya manajemen usaha demi keberlangsungan dan kemajuan para pelaku UKM di Kabupaten Wonosobo.
Ia mengatakan, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan hingga tanggal 7 Maret 2024 diikuti oleh 45 Pelaku UMKM se-Kabupaten Wonosobo dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam melakukan pembukuan terhadap tata kelola keuangan.
Baca juga: UMKM, kreator konten, & milenials belajar industri hijau ke Semen Gresik
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB