Hujan angin di Semarang, jumlah pohon tumbang bertambah
Rabu, 13 Maret 2024 20:15 WIB
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang sedang mengevakuasi pohon tumbang. (ANTARA/HO-BPBD Kota Semarang)
Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah menyebutkan pohon yang tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di wilayah tersebut bertambah.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto di Semarang, Rabu, menyebutkan berdasarkan laporan yang diterima sementara ini setidaknya ada 32 pohon tumbang.
Dari laporan sebelumnya yang diterima hingga pukul 12.30 WIB, BPBD Kota Semarang mencatat setidaknya 11 pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di wilayah tersebut sejak Selasa (12/3) sore.
Pohon tumbang terjadi di berbagai wilayah, seperti Jalan Fatmawati, Jalan Kokrosono, Jalan Raya Bojong, Jalan Ngablak Indah, Candi, dan Puri Anjasmoro Semarang.
Kejadian pohon tumbang tersebut mengakibatkan kerugian material karena menimpa rumah warga maupun mobil, dan ada pula yang sampai menutup akses jalan, seperti pohon tumbang di Jalan Halmahera Raya, dekat pertigaan Barito, yang menutup arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.
BPBD Kota Semarang bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) langsung mengevakuasi pohon tumbang begitu mendapatkan laporan.
"Rumah yang tertimpa pohon kami lakukan penghitungan kerugian, nanti akan diajukan bantuan sosial atau BTT (Bantuan Tidak Terduga) dari Pemerintah Kota Semarang. Rumah yang tertimpa pohon ada di Ngaliyan dan Gunungpati," katanya.
Tanah longsor
Untuk bencana longsor, Endro menyebutkan berdasarkan laporan bencana tanah longsor setidaknya terjadi di enam lokasi di Semarang.
Keenam lokasi tersebut, yakni Jalan Srikaton Barat, Sendangmulyo, Bendungan, Jomblang Perbalan, Gombel Lama, dan Lempongsari.
Hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan banjir di berbagai wilayah, seperti Genuk, Gebang Anom, Muktiharjo Kidul, serta di jalan raya Kaligawe depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi bencana alam yang terjadi seiring cuaca ekstrem yang diprakirakan BMKG masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
"Imbauan untuk masyarakat, kurangi aktivitas berlebihan di luar rumah. Jangan parkir kendaraan atau berteduh di bawah pohon, terutama yang berukuran agak besar karena tidak bisa diprediksi akan tumbang kena angin," katanya.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto di Semarang, Rabu, menyebutkan berdasarkan laporan yang diterima sementara ini setidaknya ada 32 pohon tumbang.
Dari laporan sebelumnya yang diterima hingga pukul 12.30 WIB, BPBD Kota Semarang mencatat setidaknya 11 pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di wilayah tersebut sejak Selasa (12/3) sore.
Pohon tumbang terjadi di berbagai wilayah, seperti Jalan Fatmawati, Jalan Kokrosono, Jalan Raya Bojong, Jalan Ngablak Indah, Candi, dan Puri Anjasmoro Semarang.
Kejadian pohon tumbang tersebut mengakibatkan kerugian material karena menimpa rumah warga maupun mobil, dan ada pula yang sampai menutup akses jalan, seperti pohon tumbang di Jalan Halmahera Raya, dekat pertigaan Barito, yang menutup arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.
BPBD Kota Semarang bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) langsung mengevakuasi pohon tumbang begitu mendapatkan laporan.
"Rumah yang tertimpa pohon kami lakukan penghitungan kerugian, nanti akan diajukan bantuan sosial atau BTT (Bantuan Tidak Terduga) dari Pemerintah Kota Semarang. Rumah yang tertimpa pohon ada di Ngaliyan dan Gunungpati," katanya.
Tanah longsor
Untuk bencana longsor, Endro menyebutkan berdasarkan laporan bencana tanah longsor setidaknya terjadi di enam lokasi di Semarang.
Keenam lokasi tersebut, yakni Jalan Srikaton Barat, Sendangmulyo, Bendungan, Jomblang Perbalan, Gombel Lama, dan Lempongsari.
Hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan banjir di berbagai wilayah, seperti Genuk, Gebang Anom, Muktiharjo Kidul, serta di jalan raya Kaligawe depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung.
Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi bencana alam yang terjadi seiring cuaca ekstrem yang diprakirakan BMKG masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
"Imbauan untuk masyarakat, kurangi aktivitas berlebihan di luar rumah. Jangan parkir kendaraan atau berteduh di bawah pohon, terutama yang berukuran agak besar karena tidak bisa diprediksi akan tumbang kena angin," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024