Lebaran makin dekat, LKDI ajak masyarakat waspadai ancaman phishing
Jumat, 29 Maret 2024 10:56 WIB
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing. ANTARA/Ist
Semarang (ANTARA) - Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) terus mengajak masyarakat mewaspadai meningkatnya serangan phishing yang mengancam keamanan data pribadi dan keuangan pada momentum menjelang Lebaran.
Pelaku kejahatan daring memanfaatkan momen ini dimana biasanya lalu lintas transaksi keuangan sedang tinggi-tingginya untuk melakukan penipuan dan pencurian identitas.
Phishing adalah praktik penipuan daring, dimana pelaku berusaha memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya, dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui surat elektronik (email), pesan teks, atau situs web palsu.
Biasanya, menjelang Lebaran, para pelaku phishing menggunakan iming-iming penawaran diskon, ucapan selamat, atau informasi tentang transaksi belanja sebagai umpan untuk menarik perhatian korban.
LKDI mencatat kasus penipuan online, termasuk phishing, pada tahun lalu, jumlah laporan kasus phishing meningkat sebesar 30 persen selama Bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) Kholid Basmalah menjelaskan bahwa pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting seperti Lebaran untuk mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelengahan pengguna internet.
“Mereka dapat menciptakan situs web palsu yang menyerupai toko online terkenal atau lembaga keuangan atau mengirimkan email yang mengandung tautan berbahaya untuk mencuri informasi korban,” kata Kholid.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing.
Beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:
1. Waspadai pesan yang mencurigakan, periksa dengan cermat setiap email atau pesan teks yang diterima, terutama jika meminta informasi pribadi atau keuangan.
2. Verifikasi sumber pesan, dengan memastikan bahwa email atau pesan teks berasal dari sumber yang sah sebelum membagikan informasi sensitif.
3. Perbarui perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall harus selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman phishing dan malware lainnya.
Menurut Kholid dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko phishing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan aman, tanpa khawatir menjadi korban penipuan online.
Apabila mengalami masalah dengan aktivitas pishing, atau memerlukan informasi terkait edukasi dan mitigasi ancaman kejahatan digital, bisa mengakses akun Instagram LKDI di @lkd_indonesia.
Pelaku kejahatan daring memanfaatkan momen ini dimana biasanya lalu lintas transaksi keuangan sedang tinggi-tingginya untuk melakukan penipuan dan pencurian identitas.
Phishing adalah praktik penipuan daring, dimana pelaku berusaha memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya, dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui surat elektronik (email), pesan teks, atau situs web palsu.
Biasanya, menjelang Lebaran, para pelaku phishing menggunakan iming-iming penawaran diskon, ucapan selamat, atau informasi tentang transaksi belanja sebagai umpan untuk menarik perhatian korban.
LKDI mencatat kasus penipuan online, termasuk phishing, pada tahun lalu, jumlah laporan kasus phishing meningkat sebesar 30 persen selama Bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) Kholid Basmalah menjelaskan bahwa pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting seperti Lebaran untuk mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelengahan pengguna internet.
“Mereka dapat menciptakan situs web palsu yang menyerupai toko online terkenal atau lembaga keuangan atau mengirimkan email yang mengandung tautan berbahaya untuk mencuri informasi korban,” kata Kholid.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing.
Beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:
1. Waspadai pesan yang mencurigakan, periksa dengan cermat setiap email atau pesan teks yang diterima, terutama jika meminta informasi pribadi atau keuangan.
2. Verifikasi sumber pesan, dengan memastikan bahwa email atau pesan teks berasal dari sumber yang sah sebelum membagikan informasi sensitif.
3. Perbarui perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall harus selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman phishing dan malware lainnya.
Menurut Kholid dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko phishing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan aman, tanpa khawatir menjadi korban penipuan online.
Apabila mengalami masalah dengan aktivitas pishing, atau memerlukan informasi terkait edukasi dan mitigasi ancaman kejahatan digital, bisa mengakses akun Instagram LKDI di @lkd_indonesia.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PPATK : Rp1 triliun tindak pidana kejahatan lingkungan mengalir ke parpol
08 August 2023 16:30 WIB, 2023
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB