Magelang (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Magelang meningkatkan partisipasi pelajar SMA/SMK dalam mengaktifkan identitas kependudukan digital (IKD) karena pada masa mendatang menjadi kunci koneksi dan integrasi dengan pelayanan dasar masyarakat.

"Tujuan sosialisasi (sosialisasi pengaktifan IKD bagi masyarakat) ini untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pelajar dalam program IKD," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Disdukcapil Kota Magelang Susilo dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Kamis.

Ia menjelaskan pentingnya menggalakkan sosialisasi pengaktifan IKD karena ke depan akan menjadi single sign on (SSO) atau kunci koneksi dan integrasi dengan pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial, dan pelayanan dasar masyarakat lainnya. 

Kegiatan yang dihadiri antara lain oleh Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz tersebut, berlangsung di Gedung Wanita Kota Magelang, Rabu (22/5), dengan sasaran kalangan pelajar SMA/SMK se-Kota Magelang.

Ia menjelaskan sosialisasi ini untuk mengenalkan IKD sebagai upaya percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional. Kegiatan ini juga mengenalkan IKD, khususnya bagi pelajar, dan perekaman KTP elektronik (KTP-el) bagi pemula.

Dia mengatakan IKD segera digunakan sebagai SSO dalam layanan pemerintah melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). 

"Upaya ini sekaligus sebagai langkah untuk percepatan peningkatan perekaman identitas untuk usia wajib rekam menyongsong Pilkada Kota Magelang tahun 2024," katanya.

Hingga saat ini, perekaman KTP-el Kota Magelang mencapai 99,76 persen. Stok blangko KTP-el 6.224 lembar sehingga cukup aman untuk penerbitan KTP-el usia pemula menyongsong Pilkada 2024.

Ia menyebut capaian IKD Kota Magelang per 15 Mei 2024 tercatat 24,48 persen dan masih tertinggi di Jateng, sedangkan target nasional 30 persen.

Pada kesempatan itu, Kepala Disdukcapil Kota Magelang Sri Mulatsih menjelaskan terkait dengan perekaman KTP-el bagi usia wajib KTP pemula dan prosedur pengaktifan IKD bagi pelajar SMA/SMK.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan pelajar sebagai generasi yang tidak asing dengan digitalisasi. 

Selain untuk menunjang kreativitas dan prestasi akademik atau non-akademik, katanya, saranan digital juga dapat dimanfaatkan sebagai identitas diri.

"Pelajar, generasi Z adalah generasi yang penuh kreativitas. Cita-cita mereka tidak ada lagi yang mau jadi dokter, sarjana hukum, insinyur, tapi banyak yang ingin jadi programer, youtuber, dan sebagainya. Tapi harus utamakan pendidikan," katanya.