BI gelar Pusaka Jateng, sinergikan pengembangan industri dan pertanian
Rabu, 3 Juli 2024 5:33 WIB
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno (tengah), Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Ndari Surjaningsih (kiri), dan Ketua Bidang Kerja Sama dan Pendanaan ISEI Semarang Koordinator Jateng Prof Kesi Wijayanti saat meresmikan Road to Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Pusaka Jateng) 2024, di Semarang, Selasa (2/7/2024). ANTARA/HO-BI Jateng.
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar Road to Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Pusaka Jateng) 2024 untuk menyinergikan pengembangan industri dan pertanian.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih, saat peresmian Forum Pusaka Jateng di Semarang, Selasa, menyebutkan Forum Pusaka sudah diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya.
Forum Pusaka merupakan ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan merumuskan rekomendasi dan solusi lewat diskusi panel dan karya tulis ilmiah untuk pengembangan ekonomi Jateng.
Kali ini, kata dia, Forum Pusaka mengangkat tema "Mewujudkan Jateng sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan".
Ndari menjelaskan tema tersebut diambil sesuai dengan visi misi Jateng 2045 seiring dengan keberadaan industri pengolahan menjadi terbesar kedua yang disumbang dari industri makanan dan minuman.
"Harapannya, sektor pertanian menjadi pendukung dari industri makanan dan minuman di Jateng. Jadi anda end to end, mulai dari hulu ke hilir. Ada keterkaitan satu sama lain," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa Forum Pusaka memang mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan pelaku usaha untuk mencari solusi bersama.
"Untuk memikirkan bagaimana bisa mencapai visi misi Jateng jangka panjang 2025-2045 yang ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri. Secara kalimat, ini kan sesuatu yang tidak mudah," katanya.
Di satu sisi, kata dia, sektor perindustrian harus didorong untuk semakin meningkat, sedangkan di sisi lain sektor pertanian juga harus didorong untuk ikut berkembang melihat potensi yang dimiliki.
"Makanya, kami meminta masukan para stakeholder yang ada untuk menyeimbangkan antara industri dan pertanian. Karena industri dan pertanian selama ini seperti sesuatu yang bertolak belakang," katanya.
Padahal, diakuinya, keduanya, yakni pertanian dan industri menjadi potensi yang dimiliki Jateng yang jika digarap dan dikembangkan secara baik akan sangat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi.
Sebagai rangkaian dari road to Forum Pusaka Jateng 2025, dilaksanakan seminar dengan mengusung tema "Harmonisasi Sektor Industri Pengolahan dan Pertanian untuk Pertumbuhan Jawa Tengah Berkelanjutan".
Diluncurkan pula call for paper Pusaka Jateng yang diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi ekonomi Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih, saat peresmian Forum Pusaka Jateng di Semarang, Selasa, menyebutkan Forum Pusaka sudah diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya.
Forum Pusaka merupakan ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan merumuskan rekomendasi dan solusi lewat diskusi panel dan karya tulis ilmiah untuk pengembangan ekonomi Jateng.
Kali ini, kata dia, Forum Pusaka mengangkat tema "Mewujudkan Jateng sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan".
Ndari menjelaskan tema tersebut diambil sesuai dengan visi misi Jateng 2045 seiring dengan keberadaan industri pengolahan menjadi terbesar kedua yang disumbang dari industri makanan dan minuman.
"Harapannya, sektor pertanian menjadi pendukung dari industri makanan dan minuman di Jateng. Jadi anda end to end, mulai dari hulu ke hilir. Ada keterkaitan satu sama lain," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa Forum Pusaka memang mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan pelaku usaha untuk mencari solusi bersama.
"Untuk memikirkan bagaimana bisa mencapai visi misi Jateng jangka panjang 2025-2045 yang ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri. Secara kalimat, ini kan sesuatu yang tidak mudah," katanya.
Di satu sisi, kata dia, sektor perindustrian harus didorong untuk semakin meningkat, sedangkan di sisi lain sektor pertanian juga harus didorong untuk ikut berkembang melihat potensi yang dimiliki.
"Makanya, kami meminta masukan para stakeholder yang ada untuk menyeimbangkan antara industri dan pertanian. Karena industri dan pertanian selama ini seperti sesuatu yang bertolak belakang," katanya.
Padahal, diakuinya, keduanya, yakni pertanian dan industri menjadi potensi yang dimiliki Jateng yang jika digarap dan dikembangkan secara baik akan sangat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi.
Sebagai rangkaian dari road to Forum Pusaka Jateng 2025, dilaksanakan seminar dengan mengusung tema "Harmonisasi Sektor Industri Pengolahan dan Pertanian untuk Pertumbuhan Jawa Tengah Berkelanjutan".
Diluncurkan pula call for paper Pusaka Jateng yang diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi ekonomi Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kembangkan sektor industri dan pertanian, Forum Pusaka Jateng 2024 digelar
09 November 2024 22:33 WIB
Seleksi Petugas Haji 2025 tingkat daerah dibuka, Ini syarat dan tahapannya
04 November 2024 16:41 WIB
Inilah asal sekolah dua pelajar Jateng yang lolos seleksi Paskibraka Nasional 2024
05 July 2024 18:43 WIB
Seorang menteri Israel sebut bom nuklir di Gaza adalah sebuah pilihan
06 November 2023 9:45 WIB, 2023