Disbudpar Semarang target Jembatan Kaca Tinjomoyo beroperasi awal 2025
Senin, 15 Juli 2024 9:17 WIB
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menargetkan Jembatan Kaca Tinjomoyo yang menjadi ikon wisata baru di kawasan hutan wisata tersebut akan beroperasi pada awal 2025.
"Operasional (Jembatan Kaca Tinjomoyo, red.), targetnya awal 2025 harus sudah operasional," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho, di Semarang, Minggu.
Menurut dia, operasional Jembatan Kaca tersebut merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di kepemimpinan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Jembatan Kaca Tinjomoyo, termasuk program masa kepemimpinan Ita, sapaan akrab Hevearita waktu masih menjadi Wakil Wali Kota Semarang, mendampingi Hendrar Prihadi yang menjadi wali kota.
Setelah itu, sosok yang akrab disapa Hendi itu diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI sehingga Ita menggantikannya sebagai Wali Kota Semarang.
"Sesuai janji, tuntaskan semua program Hendi-Ita. Jadi, awal 2025 (ditargetkan, red.) sudah beroperasi dan akan menambah destinasi wisata yang oke di Kota Semarang," katanya.
Saat ini, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang masih menyelesaikan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur penunjang untuk Jembatan Kaca Tinjomoyo.
"Sehingga nantinya bisa terpenuhi syarat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan bisa dioperasikan setelah selesai. Banyak ya, termasuk 'railing tangga', penutup 'railing' dan kelengkapan, termasuk jaring pengaman," katanya.
Jika seluruh sarana prasarana dan infrastruktur penunjang sudah terpenuhi, kata dia, operasionalisasi Jembatan Kaca Tinjomoyo menjadi lebih mudah karena sudah memenuhi kajian dan tidak menimbulkan risiko bagi wisatawan.
"Insya Allah, di APBD Perubahan (tahun) ini, di anggaranmurni murni tahun depan sudah dioperasinalkan. Untuk anggaran di DPU karena proyek fisik, itu kan DPU meneruskan pekerjaan," katanya.
Wing menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah operasionalisasi jembatan kaca, sementara titik atau spot lain menunggu tindak lanjut pengembangan Hutan Wisata Tinjomoyo menjadi kebun raya.
"Titik spot baru menunggu, sambil 'follow up' rencana jadi kebun raya Tinjomoyo. Itu kerja sama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan temen-temen Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Baca juga: Eks Wonderia dan Tirtomojo jadi hutan Kota Semarang
"Operasional (Jembatan Kaca Tinjomoyo, red.), targetnya awal 2025 harus sudah operasional," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho, di Semarang, Minggu.
Menurut dia, operasional Jembatan Kaca tersebut merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di kepemimpinan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Jembatan Kaca Tinjomoyo, termasuk program masa kepemimpinan Ita, sapaan akrab Hevearita waktu masih menjadi Wakil Wali Kota Semarang, mendampingi Hendrar Prihadi yang menjadi wali kota.
Setelah itu, sosok yang akrab disapa Hendi itu diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI sehingga Ita menggantikannya sebagai Wali Kota Semarang.
"Sesuai janji, tuntaskan semua program Hendi-Ita. Jadi, awal 2025 (ditargetkan, red.) sudah beroperasi dan akan menambah destinasi wisata yang oke di Kota Semarang," katanya.
Saat ini, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang masih menyelesaikan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur penunjang untuk Jembatan Kaca Tinjomoyo.
"Sehingga nantinya bisa terpenuhi syarat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan bisa dioperasikan setelah selesai. Banyak ya, termasuk 'railing tangga', penutup 'railing' dan kelengkapan, termasuk jaring pengaman," katanya.
Jika seluruh sarana prasarana dan infrastruktur penunjang sudah terpenuhi, kata dia, operasionalisasi Jembatan Kaca Tinjomoyo menjadi lebih mudah karena sudah memenuhi kajian dan tidak menimbulkan risiko bagi wisatawan.
"Insya Allah, di APBD Perubahan (tahun) ini, di anggaranmurni murni tahun depan sudah dioperasinalkan. Untuk anggaran di DPU karena proyek fisik, itu kan DPU meneruskan pekerjaan," katanya.
Wing menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah operasionalisasi jembatan kaca, sementara titik atau spot lain menunggu tindak lanjut pengembangan Hutan Wisata Tinjomoyo menjadi kebun raya.
"Titik spot baru menunggu, sambil 'follow up' rencana jadi kebun raya Tinjomoyo. Itu kerja sama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan temen-temen Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Baca juga: Eks Wonderia dan Tirtomojo jadi hutan Kota Semarang
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dinporabudpar Banyumas cek wahana berisiko tinggi di destinasi wisata
02 November 2023 16:08 WIB, 2023
Polisi tetapkan pemilik The Geong jadi tersangka insiden jembatan kaca
30 October 2023 16:22 WIB, 2023
Legislator minta pemda cek objek wisata terkait insiden jembatan kaca
27 October 2023 8:25 WIB, 2023