Jateng kirim delegasi wisata kuliner ke festival di Makassar
Sabtu, 10 Agustus 2024 6:47 WIB
Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Pantai Losari, Makassar, Jumat (9/8/2024). (ANTARA/HO-Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Provinsi Jawa Tengah mengirim Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Manteb, Dusun Klatak, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, dengan wisata kuliner yang menjadi andalan pada ajang Festival KIM 2024, di Pantai Losari, Makassar, 9-10 Agustus 2024.
Ketua KIM Manteb Vicky Firmansyah, dalam pernyataan di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa lokasi dusunnya yang menjadi akses wisata Tawangmangu dan Kebun Teh Kemuning menginspirasi kelompok remaja di wilayahnya untuk membuat wisata kuliner.
"Kami membantu rumah kuliner di Karangpandan, dan menciptakan rumah-rumah kuliner khususnya di Dusun Klatak. Harapannya, pengunjung dari Solo, Tawangmangu, Ngargoyoso Kemuning, bisa mampir ke Klatak," katanya.
Diakuinya, pada awal pendirian KIM Manteb pada 2020 untuk menggerakkan anggota agar konsisten menjalankan program yang telah direncanakan menjadi tantangan tersendiri.
Namun, tekad untuk memajukan ekonomi masyarakat membuat mereka terus berupaya eksis.
Beruntung, ia mengatakan KIM Manteb digawangi anak-anak muda yang peduli dengan informasi, mengelola akun media sosial, dan laman dengan baik.
Ditambah, dengan kepercayaan pemerintah yang menjadikan KIM Manteb menjadi agen penyampaian informasi, termasuk menyampaikan informasi kegiatan masyarakat.
"Kami saling menguatkan, berkomunikasi, mengingatkan satu dengan lain, update info-info terbaru, meningkatkan semangat untuk hal-hal baru," katanya.
Ia menyebutkan hingga kini sedikitnya sudah ada 15 rumah kuliner, dengan makanan yang beragam, antara lain tahu pong, gembus, minyak kelapa, opor bebek, es dawet, tahu kupat, podoh pecel (gendar), hingga ayam tim.
Setiap bulan, kata Vicky, rumah kuliner dikunjungi 2.000-2.500 orang pengunjung, dengan omzet sekitar Rp150 juta per bulan.
"Sebelum rumah kuliner diluncurkan, kami melakukan 'test food' sampai makanan itu layak jual. Kami juga melakukan pendampingan pengajuan PIRT, sertifikat halal, NIB (nomor induk berusaha)," katanya.
Bahkan, sekarang hampir semua rumah kuliner memiliki PIRT dan logo halal, serta seluruhnya ber-NIB.
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa KIM Manteb juga dipercaya sejumlah OPD untuk mendiseminasikan informasi kepada masyarakat.
Terakhir, Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar mempercayakan mereka untuk membuat konten dan menginformasikan kepada masyarakat melalui kanal-kanal yang tersedia.
"Hari ini kami diajak Pemprov Jateng ke Makassar, luar biasa, gembira, pengalaman yang baru dan tak terlupakan. Mudah-mudahan kami bisa memberikan yang terbaik untuk pemprov," katanya.
"Ke depan, kami akan konsisten menyampaikan informasi desa maupun pemerintah, mengelola akun medsos, 'website', membuat channel Youtube," kata Vicky.
Baca juga: Pemkab minta pelaku UMKM di Banyumas manfaatkan teknologi digital
Ketua KIM Manteb Vicky Firmansyah, dalam pernyataan di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa lokasi dusunnya yang menjadi akses wisata Tawangmangu dan Kebun Teh Kemuning menginspirasi kelompok remaja di wilayahnya untuk membuat wisata kuliner.
"Kami membantu rumah kuliner di Karangpandan, dan menciptakan rumah-rumah kuliner khususnya di Dusun Klatak. Harapannya, pengunjung dari Solo, Tawangmangu, Ngargoyoso Kemuning, bisa mampir ke Klatak," katanya.
Diakuinya, pada awal pendirian KIM Manteb pada 2020 untuk menggerakkan anggota agar konsisten menjalankan program yang telah direncanakan menjadi tantangan tersendiri.
Namun, tekad untuk memajukan ekonomi masyarakat membuat mereka terus berupaya eksis.
Beruntung, ia mengatakan KIM Manteb digawangi anak-anak muda yang peduli dengan informasi, mengelola akun media sosial, dan laman dengan baik.
Ditambah, dengan kepercayaan pemerintah yang menjadikan KIM Manteb menjadi agen penyampaian informasi, termasuk menyampaikan informasi kegiatan masyarakat.
"Kami saling menguatkan, berkomunikasi, mengingatkan satu dengan lain, update info-info terbaru, meningkatkan semangat untuk hal-hal baru," katanya.
Ia menyebutkan hingga kini sedikitnya sudah ada 15 rumah kuliner, dengan makanan yang beragam, antara lain tahu pong, gembus, minyak kelapa, opor bebek, es dawet, tahu kupat, podoh pecel (gendar), hingga ayam tim.
Setiap bulan, kata Vicky, rumah kuliner dikunjungi 2.000-2.500 orang pengunjung, dengan omzet sekitar Rp150 juta per bulan.
"Sebelum rumah kuliner diluncurkan, kami melakukan 'test food' sampai makanan itu layak jual. Kami juga melakukan pendampingan pengajuan PIRT, sertifikat halal, NIB (nomor induk berusaha)," katanya.
Bahkan, sekarang hampir semua rumah kuliner memiliki PIRT dan logo halal, serta seluruhnya ber-NIB.
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa KIM Manteb juga dipercaya sejumlah OPD untuk mendiseminasikan informasi kepada masyarakat.
Terakhir, Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar mempercayakan mereka untuk membuat konten dan menginformasikan kepada masyarakat melalui kanal-kanal yang tersedia.
"Hari ini kami diajak Pemprov Jateng ke Makassar, luar biasa, gembira, pengalaman yang baru dan tak terlupakan. Mudah-mudahan kami bisa memberikan yang terbaik untuk pemprov," katanya.
"Ke depan, kami akan konsisten menyampaikan informasi desa maupun pemerintah, mengelola akun medsos, 'website', membuat channel Youtube," kata Vicky.
Baca juga: Pemkab minta pelaku UMKM di Banyumas manfaatkan teknologi digital
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pelaku kuliner: Lebih praktis gunakan cabai kering dan bawang merah pasta
17 November 2024 15:49 WIB
Kisah Warung Makan Selera Jenderal di Demak, berawal dari celetukan pelanggan
31 October 2024 10:27 WIB