Pemkot Pekalongan deteksi dini risiko pengendalian penyakit di sekolah
Selasa, 20 Agustus 2024 18:23 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sedang melakukan pemeriksaan kesehatan pada pelajar SMA Negeri 1 Kota Pekalongan, Senin (19/8/2024). (ANTARA/Kutnadi)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan deteksi dini faktor risiko pengendalian penyakit tidak menular dengan menyasar pada para pelajar di sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada warga khususnya pelajar di sekolah.
"Sasaran peserta deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular adalah usia produktif yaitu berusia 15-60 tahun, di antaranya siswa-siswi SMA," katanya.
Menurut dia, layanan pemeriksaan kondisi kesehatan pada warga ini meliputi tekanan darah dan pemeriksaan gula.
"Ada 290 orang yang telah kami lakukan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit tidak menular," katanya.
Slamet Budiyanto berharap masyarakat melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular setidaknya tiga bulan sekali bagi yang memiliki risiko penyakit.
Selain itu, kata dia, bagi masyarakat yang kondisi kesehatannya sehat setidaknya melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit itu setahun sekali.
Ia mengatakan masyarakat dipersilakan melakukan pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular di posyandu integrasi layanan primer maupun puskesmas.
"Melalui kegiatan itu, kami berharap masyarakat sadar terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan periksa kesehatan agar sehat," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan berikan pemahaman ciri penyakit kusta pada warga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada warga khususnya pelajar di sekolah.
"Sasaran peserta deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular adalah usia produktif yaitu berusia 15-60 tahun, di antaranya siswa-siswi SMA," katanya.
Menurut dia, layanan pemeriksaan kondisi kesehatan pada warga ini meliputi tekanan darah dan pemeriksaan gula.
"Ada 290 orang yang telah kami lakukan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit tidak menular," katanya.
Slamet Budiyanto berharap masyarakat melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular setidaknya tiga bulan sekali bagi yang memiliki risiko penyakit.
Selain itu, kata dia, bagi masyarakat yang kondisi kesehatannya sehat setidaknya melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit itu setahun sekali.
Ia mengatakan masyarakat dipersilakan melakukan pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular di posyandu integrasi layanan primer maupun puskesmas.
"Melalui kegiatan itu, kami berharap masyarakat sadar terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan periksa kesehatan agar sehat," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan berikan pemahaman ciri penyakit kusta pada warga
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024