Menteri LHK: Peringatan HKAN upaya memasyarakatkan konservasi alam
Kamis, 29 Agustus 2024 15:33 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (pakai topi) saat mengunjungi peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 di Kabupaten Boyolali, Jateng Kamis (29/8/2024) ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam peringatan Hari Konservasi Alam Nasional mengatakan upaya memasyarakatkan konservasi alam nasional sebagai sikap gaya hidup dan budaya bangsa mempromosikan kelestarian dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam.
"Peringatan HKAN selebrasi sekaligus kontemplasi. Peringatan HKAN memberikan gambaran tentang menjaga hutan dan kawasan hutan sebagai elemen dan struktur pembentuk bentang alam dan lingkungan serta semua faktor yang saling mempengaruhi di dalamnya," Siti Nurbaya pada acara puncak peringatan HKAN, di Alun Alun Kidul Kabupaten Boyolali, Kamis.
Dengan demikian, kata Siti Nurbaya, jajaran dan komunitas konservasi alam sangat penting sebagai pertahanan garis belakang dari semua kerja-kerja kehutanan.
Siti Nurbaya mengatakan dipilihnya Kabupaten Boyolali sebagai lokasi peringatan HKAN, karena Kabupaten Boyolali cukup istimewa. Karena memiliki dua taman nasional yang terkenal.
"Kabupaten Boyolali dipilih sebagai lokasi peringatan HKAN 2024, karena secara administratif wilayah, terdapat dua taman nasional penting di Provinsi Jawa Tengah. Yaitu, Taman Nasional Gunung Merapi dan Taman Nasional Gunung Merbabu," katanya.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan terima kasih karena telah memilih Kabupaten Boyolali. Pada kesempatan itu, Bupati M. Said juga menyampaikan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tetap menjaga dan mengelola lingkungan melalui penghargaan Adipura.
"Sampai pada tahun ini, Kabupaten Boyolali menerima sebanyak 15 kali berturut-turut Adipura. Semoga di tahun-tahun yang akan datang terus menerima Adipura. Karena ini, merupakan semangat kami untuk terus menjaga lingkungan. Kami jaga alam negeri ini, kami jaga satwa di negeri ini. Salam lestari dari Boyolali," katanya.
Pada acara tersebut, Kabupaten Boyolali menerima Penghargaan Anugerah Konservasi Alam untuk penyelenggaraan HKAN Tahun 2024 yang diterima oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani.
Pada akhir acara, Menteri beserta rombongan melakukan penanaman pohon Kantil dan melepas 79 ekor burung endemi di kawasan Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) Boyolali.
Sementara itu, peringatan HKAN di Alun-Alun Kidul Kabupaten Boyoalli berlangsung selama tiga hari dari Selasa (27/8) - Kamis (29/8). Terdapat kegiatan di dalamnya, antara lain Pameran Konservasi Alam, Apresiasi Konservasi Alam, Jambore Konservasi Alam di Pesona Wisata Alam Kalipasang, Talk Show "Kerja sama Luar Negeri Kementerian LHK untuk Pelibatan Masyarakat dan Geberasi Muda dalam Konservasi Hutan, Talkshow Bioprospeksi, Bedah Buku "Rimba Rapshody", Penanaman Pohon dan pelepasliaran burung di Kebun Raya Indro Kilo.
Baca juga: Pemkab Batang giatkan program konservasi dan sistem manajemen energi
"Peringatan HKAN selebrasi sekaligus kontemplasi. Peringatan HKAN memberikan gambaran tentang menjaga hutan dan kawasan hutan sebagai elemen dan struktur pembentuk bentang alam dan lingkungan serta semua faktor yang saling mempengaruhi di dalamnya," Siti Nurbaya pada acara puncak peringatan HKAN, di Alun Alun Kidul Kabupaten Boyolali, Kamis.
Dengan demikian, kata Siti Nurbaya, jajaran dan komunitas konservasi alam sangat penting sebagai pertahanan garis belakang dari semua kerja-kerja kehutanan.
Siti Nurbaya mengatakan dipilihnya Kabupaten Boyolali sebagai lokasi peringatan HKAN, karena Kabupaten Boyolali cukup istimewa. Karena memiliki dua taman nasional yang terkenal.
"Kabupaten Boyolali dipilih sebagai lokasi peringatan HKAN 2024, karena secara administratif wilayah, terdapat dua taman nasional penting di Provinsi Jawa Tengah. Yaitu, Taman Nasional Gunung Merapi dan Taman Nasional Gunung Merbabu," katanya.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan terima kasih karena telah memilih Kabupaten Boyolali. Pada kesempatan itu, Bupati M. Said juga menyampaikan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tetap menjaga dan mengelola lingkungan melalui penghargaan Adipura.
"Sampai pada tahun ini, Kabupaten Boyolali menerima sebanyak 15 kali berturut-turut Adipura. Semoga di tahun-tahun yang akan datang terus menerima Adipura. Karena ini, merupakan semangat kami untuk terus menjaga lingkungan. Kami jaga alam negeri ini, kami jaga satwa di negeri ini. Salam lestari dari Boyolali," katanya.
Pada acara tersebut, Kabupaten Boyolali menerima Penghargaan Anugerah Konservasi Alam untuk penyelenggaraan HKAN Tahun 2024 yang diterima oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani.
Pada akhir acara, Menteri beserta rombongan melakukan penanaman pohon Kantil dan melepas 79 ekor burung endemi di kawasan Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) Boyolali.
Sementara itu, peringatan HKAN di Alun-Alun Kidul Kabupaten Boyoalli berlangsung selama tiga hari dari Selasa (27/8) - Kamis (29/8). Terdapat kegiatan di dalamnya, antara lain Pameran Konservasi Alam, Apresiasi Konservasi Alam, Jambore Konservasi Alam di Pesona Wisata Alam Kalipasang, Talk Show "Kerja sama Luar Negeri Kementerian LHK untuk Pelibatan Masyarakat dan Geberasi Muda dalam Konservasi Hutan, Talkshow Bioprospeksi, Bedah Buku "Rimba Rapshody", Penanaman Pohon dan pelepasliaran burung di Kebun Raya Indro Kilo.
Baca juga: Pemkab Batang giatkan program konservasi dan sistem manajemen energi
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Empat orang meninggal dan puluhan sepeda motor tertimbun akibat tanah longsor di Purworejo
20 November 2024 16:06 WIB