BPBD Cilacap siapkan langkah antisipasi bencana musim hujan
Senin, 2 September 2024 13:10 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara. ANTARA/Sumarwoto
Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai menyiapkan langkah antisipasi bencana yang berpotensi terjadi pada musim hujan meskipun saat ini masih fokus terhadap penanganan bencana kekeringan.
"Memang berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Cilacap secara umum memasuki musim hujan pada dasarian ketiga Oktober. Namun, kami mulai menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan, meskipun saat ini masih fokus terhadap kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Bayu Prahara di Cilacap, Senin.
Dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh BPBD, kata dia, di Kabupaten Cilacap terdapat 288 desa/kelurahan di 25 kecamatan yang rawan bencana banjir dan 137 desa di 18 kecamatan rawan bencana tanah longsor.
Menurut dia, wilayah yang paling sering terjadi bencana banjir, di antaranya Kecamatan Sidareja dan Nusawungu, karena berada di dataran rendah
"Kami telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui berbagai media, yang intinya meminta masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor sedini mungkin," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga segera menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan tanah longsor pada bulan Oktober atau saat menjelang datangnya musim hujan.
Terkait dengan penanganan bencana kekeringan yang masih berlangsung hingga saat ini, dia mengakui wilayah terdampak kekeringan di Cilacap berpeluang untuk bertambah, karena masih berada pada musim kemarau.
Bahkan, kata dia, permohonan bantuan air bersih yang diajukan beberapa pemerintah desa belum tertangani, karena keterbatasan armada tangki air yang dimiliki BPBD Kabupaten Cilacap.
"Kami harus menjadwalkan pendistribusian bantuan air bersih tersebut, karena keterbatasan armada tangki," katanya didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan.
Ia mengatakan hingga Senin (2/9), pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 146 tangki yang setara 730.000 liter untuk warga terdampak kekeringan di 39 dusun, 22 desa, 8 kecamatan.
"Hari ini kami mendistribusikan bantuan air bersih ke Bantarsari dan Gandrungmangu, masing-masing sebanyak satu tangki. Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat bagi warga yang terdampak kekeringan," kata Bayu.
Baca juga: Prakiraan cuaca Semarang hari ini
"Memang berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Cilacap secara umum memasuki musim hujan pada dasarian ketiga Oktober. Namun, kami mulai menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan, meskipun saat ini masih fokus terhadap kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Bayu Prahara di Cilacap, Senin.
Dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh BPBD, kata dia, di Kabupaten Cilacap terdapat 288 desa/kelurahan di 25 kecamatan yang rawan bencana banjir dan 137 desa di 18 kecamatan rawan bencana tanah longsor.
Menurut dia, wilayah yang paling sering terjadi bencana banjir, di antaranya Kecamatan Sidareja dan Nusawungu, karena berada di dataran rendah
"Kami telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui berbagai media, yang intinya meminta masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor sedini mungkin," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga segera menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan tanah longsor pada bulan Oktober atau saat menjelang datangnya musim hujan.
Terkait dengan penanganan bencana kekeringan yang masih berlangsung hingga saat ini, dia mengakui wilayah terdampak kekeringan di Cilacap berpeluang untuk bertambah, karena masih berada pada musim kemarau.
Bahkan, kata dia, permohonan bantuan air bersih yang diajukan beberapa pemerintah desa belum tertangani, karena keterbatasan armada tangki air yang dimiliki BPBD Kabupaten Cilacap.
"Kami harus menjadwalkan pendistribusian bantuan air bersih tersebut, karena keterbatasan armada tangki," katanya didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan.
Ia mengatakan hingga Senin (2/9), pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 146 tangki yang setara 730.000 liter untuk warga terdampak kekeringan di 39 dusun, 22 desa, 8 kecamatan.
"Hari ini kami mendistribusikan bantuan air bersih ke Bantarsari dan Gandrungmangu, masing-masing sebanyak satu tangki. Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat bagi warga yang terdampak kekeringan," kata Bayu.
Baca juga: Prakiraan cuaca Semarang hari ini
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024