Pemkot Pekalongan ingatkan masyarakat bijak gunakan air bersih
Kamis, 5 September 2024 14:42 WIB
Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan sedang menyalurkan air bersih di wilayah rawan kekeringan atau krisis air bersih, beberapa hari lalu. ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat bijak menggunakan air bersih dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran seiring memasuki musim kemarau.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilianto Dwi Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan berdasar peringatan dini dari BMKG sebagian wilayah yang telah memasuki musim kemarau dan sedang bergerak ke puncak musim kemarau maka bisa berdampak terjadi kekeringan meteorologis.
"Meski di wilayah Kota Pekalongan belum ada yang kekeringan tetapi kami mengingatkan masyarakat tetap waspada dan bijak memanfaatkan air bersih," katanya.
Menurut dia, musim kemarau ini diprediksi hingga November 2024 sehingga masyarakat tidak lengah menghadapi kekeringan.
Baca juga: Batang didistribusikan air bersih di enam desa terdampak kemarau
Adapun beberapa kelurahan yang rawan kekurangan air bersih, kata dia, seperti Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton, serta Pasirkratonkramat.
"Kondisi wilayah di kelurahan tersebut rawan kekurangan air bersih karena sumur rumah tangga banyak yang sudah terintrusi air laut dan bergantung pada penggunaan pamsimas yang cenderung volume airnya turun," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi bencana kekeringan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahaan daerah air minum jika sewaktu-waktu adanya kekurangan air bersih.
"Kami siaga personel maupun perlengkapan untuk membantu menyuplai kebutuhan warga terhadap air bersih di wilayah rawan krisis air," katanya.
Aprilianto Dwi mengingatkan masyarakat dengan memasuki musim kemarau akan mudah terjadi kebakaran lahan maupun kebakaran tumpukan sampah.
"Dari pengalaman yang ada, dua fenomena seperti kekeringan dan kebakaran sampah menjadi perhatian utama yang terus disosialisasikan pada masyarakat," katanya.
Baca juga: Korpri Pati bantu 100 tangki air bersih ke warga terdampak kekeringan
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilianto Dwi Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan berdasar peringatan dini dari BMKG sebagian wilayah yang telah memasuki musim kemarau dan sedang bergerak ke puncak musim kemarau maka bisa berdampak terjadi kekeringan meteorologis.
"Meski di wilayah Kota Pekalongan belum ada yang kekeringan tetapi kami mengingatkan masyarakat tetap waspada dan bijak memanfaatkan air bersih," katanya.
Menurut dia, musim kemarau ini diprediksi hingga November 2024 sehingga masyarakat tidak lengah menghadapi kekeringan.
Baca juga: Batang didistribusikan air bersih di enam desa terdampak kemarau
Adapun beberapa kelurahan yang rawan kekurangan air bersih, kata dia, seperti Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton, serta Pasirkratonkramat.
"Kondisi wilayah di kelurahan tersebut rawan kekurangan air bersih karena sumur rumah tangga banyak yang sudah terintrusi air laut dan bergantung pada penggunaan pamsimas yang cenderung volume airnya turun," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi bencana kekeringan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahaan daerah air minum jika sewaktu-waktu adanya kekurangan air bersih.
"Kami siaga personel maupun perlengkapan untuk membantu menyuplai kebutuhan warga terhadap air bersih di wilayah rawan krisis air," katanya.
Aprilianto Dwi mengingatkan masyarakat dengan memasuki musim kemarau akan mudah terjadi kebakaran lahan maupun kebakaran tumpukan sampah.
"Dari pengalaman yang ada, dua fenomena seperti kekeringan dan kebakaran sampah menjadi perhatian utama yang terus disosialisasikan pada masyarakat," katanya.
Baca juga: Korpri Pati bantu 100 tangki air bersih ke warga terdampak kekeringan
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024