Pemkab Batang lakukan mitigasi keliling waspada gempa megathrust
Selasa, 8 Oktober 2024 20:48 WIB
Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kabupaten Batang sedang melakukan simulasi penanganan kebencanaan di Batang, Selasa (8/10/2024). ANTARA/Kutnadi
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melakukan mitigasi berkeliling ke sejumlah instansi dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya gempa Megathrust.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Asmi di Batang, Selasa, mengatakan bahwa mitigasi keliling tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi pada pegawai maupun warga sekolah dalam upaya mengambil tindakan penanganan efektif saat terjadi gempa.
"Langkah ini untuk meminimalisasi terjadinya dampak kebencanaan serta meningkatkan kewaspadaan bencana," katanya.
Selain memberikan edukasi, pihaknya juga mempraktikkan langsung simulasi cara menyelamatkan diri hingga menangani korban terdampak gempa pada siswa maupun guru.
Ulul yang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan Nur Setia Nugroho mengatakan meski memiliki potensi kecil terjadinya megathrust tetapi pihaknya tetap melakukan mitigasi kebencanaan yang baik.
"Kami berharap setelah tahu potensinya, mereka bisa mengurangi risiko dampak kebencanaan," katanya saat memberikan edukasi dan simulasi antisipasi gempa di SMA Negeri 1 Batang.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disebutkan wilayah Kabupaten Batang masih tergolong aman dari megathrust.
Hal itu, kata dia, karena potensi megathrust akan rawan muncul di Pulau Jawa bagian selatan seperti Cilacap, Wonogiri, Kebumen, dan Purworejo.
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batang Setyo Utomo mengatakan simulasi tanggap bencana ini memberikan pemahaman kepada peserta didik agar mampu mengambil sikap yang tepat saat terjadi gempa.
"Apalagi melihat bangunan sekolah yang bertingkat maka dampak gempa akan lebih terasa. Oleh karena itu, kami mengundang BPBD untuk memberikan pengetahuan dasar tanggap bencana," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Asmi di Batang, Selasa, mengatakan bahwa mitigasi keliling tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi pada pegawai maupun warga sekolah dalam upaya mengambil tindakan penanganan efektif saat terjadi gempa.
"Langkah ini untuk meminimalisasi terjadinya dampak kebencanaan serta meningkatkan kewaspadaan bencana," katanya.
Selain memberikan edukasi, pihaknya juga mempraktikkan langsung simulasi cara menyelamatkan diri hingga menangani korban terdampak gempa pada siswa maupun guru.
Ulul yang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan Nur Setia Nugroho mengatakan meski memiliki potensi kecil terjadinya megathrust tetapi pihaknya tetap melakukan mitigasi kebencanaan yang baik.
"Kami berharap setelah tahu potensinya, mereka bisa mengurangi risiko dampak kebencanaan," katanya saat memberikan edukasi dan simulasi antisipasi gempa di SMA Negeri 1 Batang.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disebutkan wilayah Kabupaten Batang masih tergolong aman dari megathrust.
Hal itu, kata dia, karena potensi megathrust akan rawan muncul di Pulau Jawa bagian selatan seperti Cilacap, Wonogiri, Kebumen, dan Purworejo.
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batang Setyo Utomo mengatakan simulasi tanggap bencana ini memberikan pemahaman kepada peserta didik agar mampu mengambil sikap yang tepat saat terjadi gempa.
"Apalagi melihat bangunan sekolah yang bertingkat maka dampak gempa akan lebih terasa. Oleh karena itu, kami mengundang BPBD untuk memberikan pengetahuan dasar tanggap bencana," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024