Ribuan santri Mahad UIN Walisongo ikuti upacara Hari Santri Nasional 2024
Selasa, 22 Oktober 2024 10:53 WIB
Ribuan santri Mahad UIN Walisongo mengikuti upacara Hari Santri Nasional 2024, di kampus setempat, Selasa (22/10/2024). ANTARA/HO-UIN Walisongo
Semarang (ANTARA) - Sebanyak 1.408 santriwati dan 41 santriwan Ma'had Al Jamiah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengikuti upacara Hari Santri Nasional 2024, di kampus setempat, Selasa (22/10/2024). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaa, Kerjasama dan Alumni Dr.H.A.Hasan Asy’ari Ulama’I, M.Ag selaku Pembina Upacara.
Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan menyampaikan sambutan Menteri Agama RI yang mengajak para santri untuk melanjutkan perjuang para kiai dan santri yang sudah wafat. Menyambung juang bukan hanya mengenang tetapi semangat yang sama. Jika dulu santri berjuang dengan mengangkat senjata kini santri berjuang dengan mengangkat pena untuk menghilangkan kebodohan.
"Hari Santri 22 Oktober momentum mengenang dan meneladani santri dalam memperjuangkan kemerdekaan. Resolusi jihad oleh KH Hasyim Asyari. Melawan penjajah itu fardhu ain bersenjata atau tidak. Di maklumatkan kobarkan semangat dan memperjuangkan kemerdekaan, puncaknya 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari Santri ini Kementerian Agama mengusung tema menyambung juang merengkuh masa depan," katanya.
Komitmen santri, katanya, dalam mewujudkan cita cita bangsa dan santri bisa menjadi apapun asal berjuang. Santri siap menjadi apapun, semua bisa diraih. Man Jadda wa Jadda maka akan berhasil.
Kepala Ma'had Al Jamiah UIN Walisongo K.H.Ahmad Mutohar menyampaikan harapannya semoga santri lebih baik dan bisa meneladani ulama dan syuhada.
"Santri bisa meneladani dengan sikap mandiri, sabar dan tanggung jawab serta menjadi generasi yang lebih baik dari sebelumnya," katanya.
Santri Ma'had Al Jamiah yaitu Mala dari Pengembangan Masyarakat Islam FDK menyampaikan dengan adanya hari santri harapannya ia bisa menjadi santri yang lebih baik lagi dan ibadahnya serta jiwa kesantriannya tidak hilang sampai kapanpun.
Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan menyampaikan sambutan Menteri Agama RI yang mengajak para santri untuk melanjutkan perjuang para kiai dan santri yang sudah wafat. Menyambung juang bukan hanya mengenang tetapi semangat yang sama. Jika dulu santri berjuang dengan mengangkat senjata kini santri berjuang dengan mengangkat pena untuk menghilangkan kebodohan.
"Hari Santri 22 Oktober momentum mengenang dan meneladani santri dalam memperjuangkan kemerdekaan. Resolusi jihad oleh KH Hasyim Asyari. Melawan penjajah itu fardhu ain bersenjata atau tidak. Di maklumatkan kobarkan semangat dan memperjuangkan kemerdekaan, puncaknya 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari Santri ini Kementerian Agama mengusung tema menyambung juang merengkuh masa depan," katanya.
Komitmen santri, katanya, dalam mewujudkan cita cita bangsa dan santri bisa menjadi apapun asal berjuang. Santri siap menjadi apapun, semua bisa diraih. Man Jadda wa Jadda maka akan berhasil.
Kepala Ma'had Al Jamiah UIN Walisongo K.H.Ahmad Mutohar menyampaikan harapannya semoga santri lebih baik dan bisa meneladani ulama dan syuhada.
"Santri bisa meneladani dengan sikap mandiri, sabar dan tanggung jawab serta menjadi generasi yang lebih baik dari sebelumnya," katanya.
Santri Ma'had Al Jamiah yaitu Mala dari Pengembangan Masyarakat Islam FDK menyampaikan dengan adanya hari santri harapannya ia bisa menjadi santri yang lebih baik lagi dan ibadahnya serta jiwa kesantriannya tidak hilang sampai kapanpun.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Walisongo Halal Center dan Bank Indonesia latih sistem jaminan produk halal bagi UMK
08 December 2024 9:47 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB