Rektor: Masa tunggu kerja lulusan UMK sekitar enam bulan
Selasa, 22 Oktober 2024 19:54 WIB
Sidang senat terbuka wisuda periode ke-73 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) di aula UMK Kudus, Selasa (22/10/2024). (ANTARA/HO-UMK.)
Kudus (ANTARA) - Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Darsono mengungkapkan rata-rata masa tunggu lulusan UMK untuk mendapatkan pekerjaan sekitar enam bulan.
"Data tersebut merupakan hasil 'tracer study' atau penelitian atau studi pelacakan oleh Pusat Karir dan Pelacakan Alumni (PKPA) UMK," ujarnya ditemui usai sidang senat terbuka wisuda periode ke-73 mahasiswa UMK di Kudus, Selasa.
Dari lulusan UMK yang melanjutkan pekerjaan, kata dia, sekitar 62,3 persen di antaranya bekerja sebagai wira usaha, selebihnya ada yang bekerja di perusahaan, menjadi pegawai negeri sipil (PNS), tentara, polisi, dan lain sebagainya.
Ia mengingatkan kepada para lulusan UMK untuk bisa mandiri dan senantiasa membawa nama baik almamater.
"Para alumni juga cerminan dari visi dan misi pendidikan UMK, sehingga harus bisa membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar tetapi juga tentang perkembangan karakter dan kontribusi positif kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengungkapkan wisuda ke-73 ini mengantarkan 1.429 wisudawan UMK tahun akademik 2024/2025 dari berbagai program studi. Sebanyak 1.320 lulusan di antaranya sarjana dan 109 lulusan merupakan magister.
"Wisuda digelar dua hari, yakni hari ini (22/10) terdapat 742 mahasiswa, sedangkan selebihnya mengikuti wisuda pada keesokan harinya," ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi komitmen UMK dalam mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0 dan sosialitas 5.0.
Bahkan, kata dia, UMK baru saja mendapatkan akreditasi baik sekali, dengan beberapa program studi yang diakui unggul.
UMK juga mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan untuk membuka empat program studi baru dan menyelenggarakan program pengakuan pembelajaran lampau untuk 16 program studi.
"Data tersebut merupakan hasil 'tracer study' atau penelitian atau studi pelacakan oleh Pusat Karir dan Pelacakan Alumni (PKPA) UMK," ujarnya ditemui usai sidang senat terbuka wisuda periode ke-73 mahasiswa UMK di Kudus, Selasa.
Dari lulusan UMK yang melanjutkan pekerjaan, kata dia, sekitar 62,3 persen di antaranya bekerja sebagai wira usaha, selebihnya ada yang bekerja di perusahaan, menjadi pegawai negeri sipil (PNS), tentara, polisi, dan lain sebagainya.
Ia mengingatkan kepada para lulusan UMK untuk bisa mandiri dan senantiasa membawa nama baik almamater.
"Para alumni juga cerminan dari visi dan misi pendidikan UMK, sehingga harus bisa membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar tetapi juga tentang perkembangan karakter dan kontribusi positif kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengungkapkan wisuda ke-73 ini mengantarkan 1.429 wisudawan UMK tahun akademik 2024/2025 dari berbagai program studi. Sebanyak 1.320 lulusan di antaranya sarjana dan 109 lulusan merupakan magister.
"Wisuda digelar dua hari, yakni hari ini (22/10) terdapat 742 mahasiswa, sedangkan selebihnya mengikuti wisuda pada keesokan harinya," ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi komitmen UMK dalam mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0 dan sosialitas 5.0.
Bahkan, kata dia, UMK baru saja mendapatkan akreditasi baik sekali, dengan beberapa program studi yang diakui unggul.
UMK juga mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan untuk membuka empat program studi baru dan menyelenggarakan program pengakuan pembelajaran lampau untuk 16 program studi.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
UNDIP gelar pelatihan platform workspace LSEG tingkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen
20 February 2025 12:40 WIB
Dua mahasiswa Unissula tenggelam di kolam retensi kampus berhasil dievakuasi
11 February 2025 21:41 WIB
Mahasiswa Psikologi Islam UIN Raden Mas Said diminta tunjukkan kompetensi
10 February 2025 11:38 WIB
USM dan PT Bisa Indonesia Perkasa kerja sama pembekalan kompetensi mahasiswa
05 February 2025 11:35 WIB