Program Dinsos P3A Blora penuhi kebutuhan fakir miskin
Senin, 28 Oktober 2024 17:43 WIB
Kepala Dinsos P3A Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi saat wawancara di kantornya, Senin (28/10). Dok. Gunawan
Blora (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menargetkan pada tahun 2025 mampu memenuhi kebutuhan dan keluhan fakir miskin melalui program “Ngopeni Kadang Kekurangan”.
Kepala Dinsos P3A Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi dalam keterangannya, Senin (28/10), mengatakan bahwa program ini menyasar di berbagai bidang demi memenuhi keluhan dan kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, ekonomi, kewirausahaan, kesehatan, sosial, dan lainnya.
“Dinsos P3A Blora turut membantu dalam kewirausahaannya kepada warga. Di bidang pendidikan melalui beasiswa, agar anak keluarga kurang mampu bisa meraih yang terbaik (kuliah) hingga di akhir semester (delapan),” terangnya, di Blora.
Program ini, kata Luluk, dalam rangka membantu sesama agar mampu berdiri sendiri dan berkecukupan bagi warga tidak mampu, lansia, anak-anak terlantar, difabel, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), pemberdayaan perempuan dan anak dan lainnya.
Dalam catatan, Dinsos P3A Blora menerima 8--10 kasus anak terlantar, sementara lansia ada tiga orang dan sudah ditangani hingga saat ini.
“Program Ngopeni Kadang Kekurangan turut hadir dalam rangka membantu lanjut usia (lansia), salah satu proyeknya adalah Blora Kota. Kasus anak terlantar tersebar di beberapa kecamatan di Blora,” paparnya.
Luluk juga menambahkan bahwa pihaknya juga berusaha bekerjasama dengan lembaga rumah Kinasih dari Surabaya, Jawa Timur, UNICEF, Dinas Kesehatan (Dinkes), Baznas, Dinas Pendidikan (Disdik), BPJS Kesehatan, Yayasan Setara, Pemprov Jateng, dan Kemensos.
“Seperti apa yang sudah pernah disampaikan (Arief Rohman), jangan sampai masyarakat tidak makan. Jadi untuk kesehatan, pendidikan, makan, kewirausahaan, dan lainnya, kami akan meningkatkan melalui program 'Ngopeni Kadang Kekurangan'. Dengan semua pemangku, kami berusaha bekerja sama,” pungkasnya. ***
Kepala Dinsos P3A Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi dalam keterangannya, Senin (28/10), mengatakan bahwa program ini menyasar di berbagai bidang demi memenuhi keluhan dan kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, ekonomi, kewirausahaan, kesehatan, sosial, dan lainnya.
“Dinsos P3A Blora turut membantu dalam kewirausahaannya kepada warga. Di bidang pendidikan melalui beasiswa, agar anak keluarga kurang mampu bisa meraih yang terbaik (kuliah) hingga di akhir semester (delapan),” terangnya, di Blora.
Program ini, kata Luluk, dalam rangka membantu sesama agar mampu berdiri sendiri dan berkecukupan bagi warga tidak mampu, lansia, anak-anak terlantar, difabel, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), pemberdayaan perempuan dan anak dan lainnya.
Dalam catatan, Dinsos P3A Blora menerima 8--10 kasus anak terlantar, sementara lansia ada tiga orang dan sudah ditangani hingga saat ini.
“Program Ngopeni Kadang Kekurangan turut hadir dalam rangka membantu lanjut usia (lansia), salah satu proyeknya adalah Blora Kota. Kasus anak terlantar tersebar di beberapa kecamatan di Blora,” paparnya.
Luluk juga menambahkan bahwa pihaknya juga berusaha bekerjasama dengan lembaga rumah Kinasih dari Surabaya, Jawa Timur, UNICEF, Dinas Kesehatan (Dinkes), Baznas, Dinas Pendidikan (Disdik), BPJS Kesehatan, Yayasan Setara, Pemprov Jateng, dan Kemensos.
“Seperti apa yang sudah pernah disampaikan (Arief Rohman), jangan sampai masyarakat tidak makan. Jadi untuk kesehatan, pendidikan, makan, kewirausahaan, dan lainnya, kami akan meningkatkan melalui program 'Ngopeni Kadang Kekurangan'. Dengan semua pemangku, kami berusaha bekerja sama,” pungkasnya. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/Gunawan/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Oknum pejabat Kejari Blora tersangkut narkoba, Kejati tunggu petunjuk Kejagung
09 November 2024 0:29 WIB