Solo (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surakarta mengimbau warga tidak mengkhawatirkan penyakit mulut dan kuku (PMK) karena sifatnya bukan zoonosis.

"Terkait produk dan sifat penyakitnya itu bukan zoonosis. Jadi masyarakat tidak perlu panik," kata Kepala Bidang Veteriner DKPP Kota Surakarta Agus Sasmito di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Oleh karena itu, ia mengatakan produk asal hewan seperti daging dan susu aman dikonsumsi manusia mengingat penyakit tersebut tidak menular ke manusia.

"Namun beberapa bagian yang terserang ada perlakuan khusus, mulut dan lidah, tulang harus dibuang. Kalau jeroan bisa direbus," katanya.

Sementara itu, terkait dengan penularan PMK di Solo, dikatakannya, hingga saat ini kasus yang terlapor ke dinas ada lima ekor. Meski demikian, sejak beberapa waktu lalu terus dilakukan pengobatan dan saat ini kondisinya membaik.

"Ada juga yang tidak terlaporkan namun sudah ditangani oleh dokter hewan mandiri," katanya.

Terkait laporan yang masuk, dikatakannya, awalnya sapi tersebut dilaporkan tidak mau makan. Namun demikian, sebelumnya sapi sudah divaksin sehingga kondisinya tidak terlalu parah.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi pencegahan agar tidak menular ke hewan lain, pihaknya telah memberikan disinfektan ke kandang-kandang sapi yang ada di Solo dan membagi disinfektan ke para peternak.

"Kami juga memonitor kesehatan hewan dan monitoring kesehatan hewan di pasar hewan. Penyemprotan di pasar hewan dan pemeriksaan daging di pasar tradisional karena yang besar produknya dari luar kota yang sudah terindikasi kasus PMK," katanya.