"Kejanggalan-kejanggalan tersebut masih kami selidiki lebih lanjut dan belum dapat diungkapkan sekarang guna penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolrestabes di Semarang, Jumat.

Terkait dengan penyelidikan kasus perampokan mobil pengisi uang di ATM yang membawa uang miliaran rupiah tersebut, penyidik kepolisian telah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk korban di Mapolrestabes Semarang.

Polisi juga berencana melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara dengan melibatkan korban dan sejumlah saksi.

Perampokan bersenjata api tersebut terjadi Kamis (5/1) pukul 23.15 WIB saat mobil jenis Daihatsu Gran Max bernomor polisi H 1775 LW dengan empat petugas itu sedang mengisi mesin ATM BCA di Apotek Bina Sehat Jalan Kalimas Raya Semarang.

Empat petugas pengisian uang di ATM yang terdiri atas petugas pengisi uang Chairul Anam, petugas satpam Suyadi, pengemudi Guntur, dan seorang anggota kepolisian dari Satuan Sabhara Polrestabes Semarangbernama Bripka Eko yang melakukan pengawalan, ditodong dengan senjata api oleh kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang dan menggunakan mobil Toyota Innova.

Choirul Anam dan Suyadi pada saat perampokan sedang mengisi uang di dua mesin ATM BCA, sedangkan Guntur berada di belakang kemudi, serta Bripka Eko sedang berdiri di depan apotek.

Guntur dan Bripka Eko ditodong dengan senjata api laras panjang oleh para perampok yang kemudian juga menyuruh keempat petugas itu untuk tiarap dan diam di tempat.

Setelah melumpuhkan empat petugas tersebut, para perampok langsung melarikan diri dengan membawa mobil jasa pengisian ATM yang berisi uang sekitar Rp2,4 miliar.

Bripka Eko berusaha mengejar para perampok dengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy bernomor polisi H 4152 FP milik salah seorang warga bernama Surya Dani (52), warga Jalan Tambak Mas Semarang yang hendak mengambil uang di ATM.

"Polisi tersebut berteriak rampok dan meminjam motor saya untuk mengejar para perampok, namun gagal," kata Surya.

Menurut dia, pada saat meminjam sepeda motornya, Bripka Eko tidak terlihat terluka dan tidak membawa senjata api baik laras panjang maupun pistol yang biasa digunakan untuk pengamanan.

"Yang bersangkutan menderita luka di bagian wajah sebelah kiri akibat terjatuh saat melakukan pengejaran dengan sepeda motor," ujarnya.

Sekitar satu jam setelah kejadian, mobil milik PT Andalan Artha Lestari tersebut ditemukan di daerah perkampungan di Tambakmulyo Semarang dengan keadaan kosong.

Mobil pengisi uang ATM tersebut ditemukan pertama kali oleh Agus Setiawan, warga Tambak Lorok RT 08 RW 11 yang bekerja sebagai satpam PT Andalan Artha Lestari saat hendak pulang ke rumah setelah kerja.

"Sekitar pukul 24.00 WIB, saya melihat mobil perusahaan yang parkir di depan masjid dan langsung melapor ke kantor," katanya yang juga sempat dimintai keterangan di Mapolrestabes Semarang.