Truk bernomor polisi B 9071 PFU dikemudikan Lutfi (31) warga Setu, Bogor, menabrak bagian belakang mobil Suzuki Carry di atas jembatan Sungai Kedung Agung, dan kedua kendaraan tersebut terjun bebas ke sungai .

Akibat kecelakaan tersebut, sopir truk Lutfi tewas tergencet kabin truk. Hingga sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah korban belum bisa dievakuasi karena kondisi gelap dan medan cukup berat. Adapun ketinggian jembatan dari sungai sekitar 50 meter.

Warga yang berusaha menolong menemukan dua orang laki-laki, satu orang mengalami luka parah belum diketahui identitasnya dan dilarikan ke rumah sakit.

Satu korban tewas atas nama Saifudin (45) warga Perumahan Korpri, Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

Saksi mata, Kabul Piryantono (50) warga Kalijambe mengatakan bahwa kedua mobil melaju dari arah utara atau Magelang. Truk dengan kecepatan tinggi di jalan menurun tiba-tiba menyenggol bagian belakang mobil Carry dan keduanya langsung masuk jurang setelah menabrak sisi kiri pembatas jembatan.

"Mungkin masih ada penumpang truk yang terhimpit kabin. Untuk penumpang mobil Carry tidak tahu jumlahnya berapa, tetapi satu korban ditemukan sudah meninggal, satu luka berat," katanya.

Seorang teman korban, Warno (31) yang juga sopir truk pengangkut semen curah Holcim saat beristirahat di Loano, mengatakan bahwa dirinya bersama rekan-rekannya berangkat dari Bogor dengan enam truk menuju ke Cilacap.

Ia mejelaskan biasanya mereka lewat Bumiayu di jalur selatan. Namun, karena di Bumiayu tengah terjadi longsor dan jalan tertutup, akhirnya mereka memutuskan lewat jalur utara melalui Semarang, kemudian ke Cilacap melewati Magelang-Purworejo-Kebumen.

Namun, baru sampai di Kalijambe terjadi kecelakaan. Lutfi ditemani oleh kakak kandungnya, Panjol (33) yang juga sopir truk.

Jumlah penumpang mobil Carry belum diketahui. Kedua mobil, baik truk maupun Carry, masih terendam di dasar Sungai Kedung Agung.