"Kami namakan tim pendakian ini 'Diponegoro Expedition Part II'. Hari ini (15/10) kami berangkat ke sana (Tanzania, red.)," kata Irwan Hidayatullah (21), salah satu anggota tim ekspedisi, di Semarang, Senin.

Ketiga mahasiswa itu, yakni Irwan Hidayatullah dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Umi Luthfiah (20) Fakultas Ilmu Budaya, dan Syarif Hidayatullah (20) mahasiswa D3 Fakultas Teknik Undip.

Menurut dia, ekspedisi yang dilakukan itu tidak hanya pendakian gunung tertinggi di Benua Afrika, melainkan membawa misi kebudayaan yang akan dikenalkan kepada masyarakat di negara tersebut.

Ia mengatakan tim ekspedisi yang tergabung dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Wapeala) Undip tersebut akan melakukan pameran batik di Universitas Dar Es Salaam, salah satu perguruan tinggi di Tanzania.

"Kami sudah menyiapkan diri untuk menjalankan ekspedisi ini, mulai dari latihan fisik, hingga simulasi pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah. Kami mengikuti seleksi untuk masuk tim ini," katanya.

Berkaitan dengan pameran batik yang digelar di perguruan tinggi yang terletak di Kota Dar Es Salaam, Tanzania, ia mengatakan mereka juga telah melakukan persiapan pameran selama dua hari tersebut.

Ia menjelaskan pada pameran itu akan mengenalkan batik, termasuk peragaan cara membatik, seraya menambahkan persiapan yang dilakukan tim untuk ekspedisi itu memakan waktu sampai enam bulan.

Selain itu, ia mengatakan tim ekspedisi tersebut juga akan melakukan penelitian tentang pengelolaan taman nasional di Gunung Kilimanjaro, sebagai referensi pengelolaan taman nasional di tanah air.

"Nantinya, kami akan menyusun katalog perjalanan dan pendakian ke Gunung Kilimanjaro ini. Setidaknya, katalog pendakian ini bisa menjadi panduan para pendaki-pendaki lain yang berniat ke sana," katanya.

Ekspedisi pendakian ke gunung di Tanzania yang memiliki 5.895 meter di atas permukaan laut (dpl) itu menjadi yang kedua setelah ekspedisi serupa yang dilakukan di Gunung Jayawijaya, Papua, pada 1997.

Usai pelepasan tim ekspedisi Undip, Pembantu Rektor III Undip Warsito mengaku mendukung ekspedisi pendakian Gunung Kilimanjaro yang dilakukan mahasiswa Undip, sebab mereka juga membawa misi budaya.

"Di sana (Tanzania, red.), mereka akan mengenalkan batik sebagai warisan budaya leluhur melalui pameran. Banyak hal yang bisa didapatkan selama misi ekspedisi yang bisa dibagikan ke mahasiswa lainnya," katanya.