Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Wonosobo, Jumat, mengatakan kerja sama yang melibatkan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo ini diwujudkan dalam bentuk program pemberdayaan 52 orang dari 72 TKI TPPO di Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo.

"Saya bersyukur bisa meresmikan Kampung TKI dan Peluncuran Koperasi TKI di Desa Tracap, Kabupaten Wonosobo," kata Jumhur.

Ia mengatakan BNP2TKI sudah ada direktorat yang memiliki program pemberdayaan TKI purna. Program itu dilalukan di 19 provinsi melalui instansi vertikal Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI).

"Semua TKI Purna yang ikut program reintegrasi ini sudah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan pelatihan peternakan dari BP3TKI Semarang," katanya.

Ia mengungkapkan, tidak sedikit TKI purna yang pulang dan membuat usaha yang sukses di Tanah Air dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Ia mengakui, para TKI Wonosobo yang selama ini bekerja mengais rezeki di luar negeri telah turut serta berkonstribusi terhadap perbaikan ekonomi keluarga, desa, dan daerah melalui "remitance" yang mereka kirimkan ke Indonesia.

"Di antara mereka diakui ada yang kurang beruntung dan menjadi korban TPPO karena berangkat melalui calo," katanya.

Ia menuturkan, BNP2TKI akan terus melakukan kerja sama pemberdayaan mantan TKI dengan IOM melibatkan pemerintah daerah, LSM, perbankan, dan stake holder terkait lainnya.

Staf IOM Jakarta, Hendra Adi, mengatakan pihaknya memberikan bantuan kepada mantan TKI di Desa Tracap berupa 100 ekor kambing dan 500 ayam petelur yang diberikan sejak bulan lalu.

Ia mengatakan desa binaan di Tracap dikembangkan sejak tahun 2011 bersama BP3TKI Semarang.

"Program reintegrasi ini berbentuk kelompok usaha bersama mantan buruh migran Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia" katanya.