1.700 Pelaksana POMP Filariasis Disiapkan
Minggu, 24 Maret 2013 12:55 WIB
Para petugas sedang memberikan obat penyakit kaki gajah kepada warga usai pencanangan pengobatan massal penyakit kaki gajah (Filariasis) dilakukan serentak untuk masyarakat wilayah kota Depok, di Komplek Marinir Rangkapan Jaya Baru, Depok, Sabtu (10/
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Heri Wibawa di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa pemicu utama munculnya filariasis adalah kondisi lingkungan sekitar yang kurang sehat sehingga memberikan peluang nyamuk mudah berkembang biak.
"Filariasis merupakan penyakit menular yang sifatnya menahun. Penyakit ini ditularkan melalu gigitan nyamuk yang bersarang di genangan air kotor, seperti sawah, saluran air (got), dan rawa-rawa," katanya.
Ia mengatakan bahwa kesadaran masyarakat setempat meminum obat filariasis cenderung meningkat sebagai upaya mencegah penularan penyakit sejenis kaki gajah itu.
Pada pelaksanaan tahun pertama 2011, kata dia, kesadaran masyarakat minum obat filariasis sebanyak 87,44 persen, sedangkan 2012 naik 91,28 persen atau 242.039 orang.
"Kami berharap pada 2013 capaian POMP bisa mendekati angka 100 persen sebagai upaya menekan jumlah penderita filariasis," katanya.
Menurut dia, kendala yang dihadapi pemkot saat melakukan POMP filariasis adalah masih ada sejumlah warga yang menolak minum obat pencegah penyakit itu.
Sebagian alasan warga menolak minum obat filarisis, kata dia, karena mereka takut terjadi efek samping setelah meminum obat, padahal obat penawar penyakit itu justru dapat dijadikan acuan keberadaan cacing "mikrofilaria" di dalam tubuh.
"Jika muncul efek yang berat, maka diduga banyak mikrofilaria yang ada dalam tubuh. Akan tetapi dengan minum obat ini, maka bisa membunuh cacing mikrofilaria yang ada di tubuh sehingga efek yang timbul pasti akan berkurang," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024