Perpadi: Keterbatasan Solar Dapat Turunkan Produksi Beras
Jumat, 12 April 2013 17:13 WIB
ilustrasi
"Solar masih dibatasi, maka akan berdampak turunnya produksi beras di setiap penggilingan padi Boyolali," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PERPADI Jawa Tengah, Tulus Budiono, di Boyolali, Jumat.
Menurut Tulus Budiono, hal tersebut sudah mulai dirasakan sejumlah tempat penggilingan padi di Boyolali yang jumlahnya mencapai 80 lokasi dan tersebar di 19 kecamatan.
Ia menjelaskan, menurunnya produksi beras di tempat penggilingan tersebut dampak dari terbatasnya penggunaan minyak solar per hari.
"Di setiap tempat penggilingan mampu beroperasi per hari dengan penggunaan solar sekitar 100 liter. Namun, mereka saat ini hanya bisa membeli antara 40 liter hingga 60 liter per hari, sehingga jam kerjanya terbatas," katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, otomatis akan mempengaruhi produksi beras di tempat penggilingan menurun karena terbatasnya jam kerja per hari.
"Jika hal itu, tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada harga gabah dan beras di pasar menjadi naik," katanya.
Namun, kata dia, harga gabah di tingkat petani maupun pasar hingga sekarang belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Harga gabah saat ini, mencapai Rp3.200 per kg untuk gabah kering panen, Rp4.200/kg gabah kering giling dan Rp3.800/kg gabah di pasar.
"Padahal, para petani selama bulan April ini, diperkirakan musim panen raya terjadi di sejumlah daerah," katanya.
Selain itu, kata dia, dengan keterbatasan stok solar di Boyolali ini, juga sangat berdampak pada para petani yang sedang menggarap sawahnya. Karena, mereka setelah panen sebagian petani sudah mulai membajak sawahnya.
Para petani dengan penggunaan solar yang berkurang karena dibatasi pembeliannya, maka pekerjaan mereka akan tertunda. Dampaknya tentunya produksi pangan akan berkurang.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah untuk segera menambah kuota solar untuk wilayah Jateng, untuk memenuhi kebutuhan para petani agar mereka tidak dibatasi penggunaannya.
Pada 2012 kuota solar untuk Jateng, kata dia, mencapai 1,8 ribu kiloliter, sedangkan tahun ini, Pemprov Jateng mengajukan ke pusat mencapai 2,4 ribu kiloliter, tetapi realisasi baru sekitar 1,7 ribu kiloliter.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Keterbatasan netra tak halangi warga Penganthi hidupkan malam Ramadhan
08 April 2023 18:44 WIB, 2023
Bea Cukai sebut maraknya rokok ilegal bukan karena keterbatasan pita cukai
25 March 2021 20:43 WIB, 2021
Keterbatasan anggaran, Pemkot Semarang persilakan swasta ikut bangun aset daerah
27 January 2021 4:38 WIB, 2021
Pemerintah diminta beri solusi keterbatasan internet dan gawai saat pembelajaran daring
24 July 2020 11:41 WIB, 2020
Keterbatasan anggaran, warga penerima bantuan iuran JKN di Kudus berkurang
08 January 2020 17:14 WIB, 2020
Direktur Riset Bekraf akui Indonesia miliki keterbatasan ruang ekspresi
21 September 2018 15:29 WIB, 2018
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB