Ketika shalat id berlangsung, beberapa kera jenis ekor panjang keluar dari sarangnya mendekati lokasi jamaah shalat id, namun mereka tidak mengganggu pelaksaan ritual tersebut.

Di semumlah mushala yang tersebar di beberapa dusun, mereka juga menggelar kenduri bersama dengan menyantap hidangan yang mereka bawa dari rumah masing-masing.

"Makanan yang dibawa sesuai kemampuan warga, bukan untuk dipamerkan. Ini sebagai wujud kebersamaan dan rasa syukur karena telah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama 30 hari penuh tanpa halangan," kata salah seorang pengikut Islam Aboge itu, Ahmad Ghofar (44).

Selain santap bersama, kata dia, sebagian makanan tersebut juga akan dibagikan kepada warga yang tidak mampu.

Dalam kesempatan terpisah, tokoh Islam Aboge yang juga Imam Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Sulam (44) mengatakan bahwa pengikut Islam Aboge meyakini jika tahun ini merupakan tahun Jim Akhir sehingga 1 Muharam jatuh pada hari Jumat Wage.

"Aboge hanyalah kalender untuk menentukan penanggalan, sehingga dapat diketahui bahwa 1 Syawal 1434 Hijriah jatuh pada hari Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013," katanya pula.

Menurut dia, hal itu disebabkan tanggal 1 Muharam yang jatuh pada hari Jumat Wage menjadi patokan untuk menentukan penanggalan, yakni sebagai hari dan pasaran pertama di tahun Jim Akhir.

Sementara untuk menentukan 1 Syawal, kata dia, menggunakan rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro) yang berarti 1 Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua, sehingga muncul Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013.