Perseteruan KMP vs KIH di DPR Merembet ke DPRD Jateng

Rabu, 22 Oktober 2014 17:35 WIB

Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Tengah, Sriyanto Saputro

Empat fraksi yang partainya tergabung dalam KMP dan melakukan "walk out" dalam sidang paripurna DPRD Jateng adalah Fraksi Gerindra (11 orang), Fraksi Golkar (10 orang), Fraksi PAN (delapan orang), dan Fraksi PKS (sepuluh orang).

Namun, kekuatan KMP di DPRD Jateng tidak setangguh di DPR RI. di DPRD Jateng, PDI Perjuangan meraih kursi terbanyak, yakni 27 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa dengan 13 kursi, dan Partai Gerindra dengan 11 kursi.

Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golongan Karya masing-masing memperoleh 10 kursi, Partai Demokrat sembilan kursi, Partai Amanat Nasional serta Partai Persatuan Pembangunan masing-masing meraih delapan kursi, serta Partai Nasional Demokrat mendapat empat kursi.

Bila tidak ada perubahan dukung, misalnya Fraksi Demokrat atau Fraksi PPP ke kubu KMP, kubu ini bakal tidak mampu membendung kubu KIH.

Anggota Fraksi Gerindra Sriyanto Saputra mengatakan bahwa pihaknya "walk out" dari rapat paripurna karena belum menyerahkan daftar nama anggota dewan yang akan ditugaskan di lima komisi.

"Surat dari pimpinan dewan baru kami terima Selasa (21/10) petang tapi pagi ini langsung digelar rapat paripurna dan pembentukan alat kelengkapan dewan. Ini ada apa kok mendadak," katanya.

Menurut dia, Fraksi Gerindra perlu berkonsultasi lebih dulu dengan pengurus partai terkait dengan nama-nama kader yang akan ditempatkan pada komisi A hingga komisi E.

Usai 11 anggota Fraksi Gerindra melakukan "walk out", puluhan legislator dari Fraksi Golkar, dan Fraksi PAN menyusul aksi tersebut.

Fraksi PKS bahkan melakukan "walk out" tanpa izin pimpinan dewan karena tidak menghadiri rapat paripurna lanjutan yang sempat "diskorsing" selama empat jam.

Proses pembentukan alat kelengkapan DPRD Jateng periode 2014-2019 pada rapat paripurna berjalan alot karena selain "skorsing" sebanyak dua kali juga diwarnai interupsi dari para legislator.

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dari Fraksi PDIP sebelumnya telah melakukan "skorsing" selama empat jam dan melanjutkan sidang pada pukul 15.15 WIB, namun akhirnya ditunda kembali pukul 15.30 WIB dan dilanjutkan 30 menit kemudian.