Tiga Mahasiswa Undip Kreator "Hejo Green Fertilizer"
Senin, 5 Januari 2015 18:04 WIB
Hal itu diungkapkan Rhevi yang mengambil kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro Semarang didampingi kedua temannya, Tania Alifianita (20) dan Rizqikha Hanung (20).
Sama seperti Rhevi yang mengambil kuliah nonpertanian, Tania berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), sementara Hanung di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip.
Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan pertanian maupun peternakan, ketiga mahasiswa itu taksurut semangatnya untuk memanfaatkan limbah sayur-mayur dan urine sapi menjadi bahan berguna.
"Awalnya, idenya memang dari saya. Kebetulan, rumah saya di Jambi bersebelahan dengan pasar. Setiap hari, banyak sampah berserakan dan mengotori lingkungan. Alangkah berguna jika dimanfaatkan," tukasnya.
Dengan basis persahabatan yang terjalin semasa di SMA Negeri 1 Jambi, ketiganya bersepakat ikut ajang Young Social Entrepreneurship (YSE) 2014 yang diinisiasi Singapore International Foundation (SIF).
"Berbekal ide memanfaatkan limbah sampah organik di pasar dan urine sapi, kami ikut YSE. Meski tidak tampil sebagai juara, SIF membantu kami melakukan riset dan sebagainya," katanya.
Membawa nama produknya "Hejo Green Fertilizer", ketiganya juga dikirim ke India untuk belajar berwirausaha dari nol, bersama dengan tim-tim lainnya dari 12 negara yang masuk sebagai finalis.
"Meski tak memiliki basis ilmu pertanian dan peternakan, kami tak kehilangan akal. Kami minta bantuan dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip untuk risetnya," kata Hanung.
Hanung menambahkan bahwa pembuatan "Hejo Green Fertilizer" relatif cukup mudah dan bahan bakunya sederhana, antara lain sampah sayur-mayur, buah-buahan, urine sapi, air, molase (limbah tebu), dan EM4 (bakteri aktivator).
"Ditambah dedak (limbah padi). Semua bahan baku itu dicampur jadi satu dengan takaran tertentu dalam wadah tertutup rapat, didiamkan sampai dua minggu. Rendamannya itulah pupuk cairnya," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025