Logo Header Antaranews Jateng

Digagas Gas Metan dari Sampah Jadi Energi Listrik

Senin, 9 Maret 2015 19:51 WIB
Image Print
ilustrasi sampah
"Jika memang bisa dimanfaatkan, tentu hal itu perlu dipikirkan, termasuk penganggarannya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Noor Yasin ditemui usai menghadiri ekspose dan rapat koordinasi persiapan penilaian Adipura tahap II di Gedung Setda Kudus, Senin.

Untuk memanfaatkan gas metan dari timbunan sampah di TPA yang ada di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, tersebut, kata dia, tentu butuh perencanaan yang matang.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu konsultan perencanaan energi gas alternatif.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kudus Didiek Tri Prasetyo mengungkapkan, keberadaan pipa untuk mengalirkan gas metan dari timbunan sampah selama ini hanya bertujuan agar tidak menimbulkan kebakaran.

"Jika memang bisa dimanfaatkan, tentu akan dipikirkan untuk dikembangkan agar tidak terbuang percuma," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, berdasarkan informasi gas metan tersebut tidak hanya untuk keperluan penerangan, melainkan bisa dimanfaatkan pula untuk keperluan memasak.

Jika benar-benar bisa dimanfaatkan, kata dia, nantinya untuk keperluan penerangan dan memasak di lingkungan TPA.

Sementara pemanfaatan untuk masyarakat setempat, kata dia, tentu perlu dilihat kapasitas gas metan yang terkandung dan dukungan anggaran karena diperkirakan butuh anggaran yang cukup besar.

Luas TPA di Desa Tanjungrejo sekitar 5,25 hektare yang terbagi menjadi beberapa zona. Jumlah sampah yang ditampung mencapai 98 ton per hari.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jateng Evi Darmiyanti mengungkapkan, pemanfaatan gas metan dari TPA sampah tidak hanya bertujuan untuk meraih penilaian terbaik dalam mendapatkan Piala Adipura, melainkan turut mendukung upaya pemerintah mengurangi efek gas rumah kaca.

Oleh karena itu, kata dia, gas metan yang ada di TPA harus dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti memasak atau penerangan untuk masyarakat setempat.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2025