Logo Header Antaranews Jateng

Jateng Berkesempatan Tambah Atlet Yang Lolos ke PON Jabar

Senin, 18 Mei 2015 19:53 WIB
Image Print
ilustrasi
Ketua Harian Pengprov PASI Jawa Tengah Rumini pada wartawan di Semarang, Senin, mengatakan, Jateng masih berpeluang untuk menambah atletnya yang lolos pada pesta olahraga multieven empat tahunan tersebut mengingat masih ada sejumlah even yang jadi ajang kualifikasi.

Ia menyebutkan, even yang masih menjadi ajang kualifikasi untuk meloloskan atlet pada PON 2016 Jabar di antaranya adalah kejuaraan atletik Jateng Open di Stadion Sriwedari Solo, 20-30 Mei 2015.

Kemudian, kata pemegang rekor SEA Games untuk nomor sapta lomba tersebut, lomba lari maraton di Bali (Agustus 2015) dan lomba lari maraton di Jakarta (Oktober 2015).

Pada kejuaraan atletik Jateng Open di Solo mendatang, kata dia, Jawa Tengah menyiapkan 38 atlet. "Sebenarnya kami sudah meloloskan 11 atlet dan dari 38 atlet yang kamis siapkan itu juga di antaranya sudah ada yang loloe ke PON Jabar tetapi mereka akan diterjunkan di nomor lain untuk merebut tiket ke PON karena target kami adalah meloloskan atlet sebanyak-banyaknya," katanya.

Makanya, lanjut dia, dirinya berharap atlet Jateng yang tampil di Solo mendatang harus tampil "all out" supaya bisa merebut tiket tampil pada pesta olahraga multieven empat tahunan di Jawa Barat mendatang.

Ia menambahkan, pada Jateng Open mendatang, sedikitnya akan diikuti 20 provinsi dan 62 klub atletik yang ada di Tanah Air. Ke-20 provinisi tersebut di antaranya berasal dari Pulau Sulawesi, Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Lampung, Jatim, DKI Jakarta, dan tuan rumah Jawa Tengah.

"Kejuaraan atletik Jateng Open yang dijadikan ajang kualifikasi PON tersebut dan kami perikrakan persaingan akan ketat. Mengacu pada ketentuan PON XIX/2015, peserta kejurnas ini adalah atlet minimal berusia 18 tahun," katanya.

Pada Jateng Open tersebut, kata dia, akan mempertandingan 39 nomor yang terdiri dari 19 nomor putra dan 20 nomor putri, sedangkan nomor yang tidak dilombakan adalah lari maraton, jalan cepat 20 kilometer, lompat tinggi galah, dan dasalomba.

"Kalau untuk lari maraton memang ada even yang digelar di tempat yang lain sedangkan untuk jalan cepat memang memerlukan waktu yang panjang karena idealnya nomor ini dimainkan di luar stadion. Kalau untuk lompat tinggi galah, kami tidak memiliki matras," katanya.

Pada PON XVIII/2012 Riau, cabang atletik menyumbangkan tujuh medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu. Tujuh medali emas tersebut direbut Triyaningsih (lari 5.000 dan 10 ribu meter putri), Agus Prayogo (lari 5.000 dan 10 ribu meter putra), Dwi Ratnawati (lempar cakram), Kresna Wahyu (tolak peluru putra), dan Erni Ulatningsih (lari maraton).

Tetapi pada PON XIX/2016 Jawa Barat, Triyaningsih dan Agus Prayogo tidak lagi membela Jawa Tengah karena mereka sudah pindah ke provinsi lain. Triyaningsih pindah ke DKI Jakarta sedangkan Agus Prayogo pindah ke Jawa Barat.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2025