Sejumlah Film Indie di Forum Kilometer Nol Borobudur
Minggu, 7 Juni 2015 05:30 WIB
Sejumlah "film indie" yang disajikan pada pergelaran FKN putaran kelima hingga menjelang tengah malam tersebut, antara lain berjudul "Untukmu Bapak" (Produksi Laboratorium Ma'arif Tegalrejo), "Coretan Terakhir" (SMA Negeri 2 Kota Magelang), "Ode Buat Yang Terbuang" (Kayu Pinus Production).
Selain itu, "Dudu Prahu Dluwang" (SMA Tidar Kabupaten Magelang),"Gerabah" (Koperasi Sineas Mandiri), "Tiga Kurir" (Anak Matahari Muntilan) dan "Ganang" (3G Production SMP Negeri 3 Tempuran Kabupaten Magelang).
Pemutaran "film indie" diselingi dengan sejumlah pementasan, seperti musik solo oleh Dindy dari kelompok Ruang Malam Yogyakarta melalui lagu-lagu karyanya dengan iringan gitar tunggal.
Selain itu, tarian dengan konsep pengembangan teori segitiga oleh Project Matematarika Yogyakarta (Caprina Puspita, Ajeng Dwi Kartika S, dan Nia Agustina).
Setelah pemutaran film tersebut, para sutradara menjadi narasumber diskusi dengan peserta kalangan seniman serta penikmat seni di Magelang dan sekitarnya, dipandu pegiat FKN Arif Sulaiman.
Koordinator FKN Munir Syalala mengatakan pemutaran "film indie" tersebut selain untuk mengapresiasi karya para sineas muda dengan komunitas masing-masing di daerah itu, juga mempertemukan mereka dalam suatu forum dengan semangat persaudaraan.
"Supaya dapat saling menjajaki tentang perkembangan sinematografi di daerah ini dan mengembangkan produksi film yang lebih baik dan berkualitas pada masa mendatang," katanya.
Ia mengemukakan tentang ide yang menarik diangkat oleh para sineas muda di daerah setempat menjadi karya "film indie", terutama bersumber dari kehidupan sehari-hari dan pesan-pesan tentang nilai-nilai kepribadian manusia.
Ia mengatakan film "Untukmu Bapak" dengan sutradara Hari Kristianto menyangkut kebanggaan seorang anak terhadap ayahnya meskipun menjadi pekerja kasar, sedangkan "Coretan Terakhir" dengan sutradara Adam Ghozali tentang sifat-sifat anak remaja yang sedang mengalami perkembangan kehidupan menuju kedewasaan.
Selain itu, film "Ode Buat Yang Terbuang" dengan sutradara Agung Djamet tentang alat-alat pertukangan, "Ganang" dengan sutradara Lisa Purwanti dan Erna Yuni Indarwati tentang keasyikan anak-anak bermain "play station" atau "game online". Suatu permainan dengan bersumber dari kemajuan teknologi yang merambah masyarakat pedesaan. Film berjudul "Tiga Kurir" dengan sutradara Galoeh Kurniawan tentang semangat perjuangan melawan penjajahan Belanda.
"Sedangkan film 'Dudu Prahu Dluwang' tentang pergaulan remaja dan 'Gerabah' tentang kerajinan tradisional gerabah Borobudur, merupakan film dokumenter," katanya.
Ia mengemukakan perkembangan produksi "film indie" di daerah setempat akan semakin maju pada masa mendatang.
"Mereka selama ini menyertakan karya filmnya dalam berbagai kesempatan festival, dengan meraih prestasi yang membanggakan bagi daerah kami," katanya.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025