Logo Header Antaranews Jateng

Rio Sementara di Posisi Kedua Sprint Race

Minggu, 11 Oktober 2015 19:52 WIB
Image Print
Pebalap Indonesia Rio Haryanto. (ANTARA FOTO/Alastair Staley/GP2 Media Service/HO)
Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Minggu petang, menyebutkan, memulai lomba dari urutan keempat, pebalap yang didukung penuh Pertamina tersebut sukses merebut posisi pertama. Meski demikian, hasil ini masih diinvestigasi oleh race stewards dan untuk sementara Rio dinyatakan finis di urutan kedua.

Pebalap asal Solo, Jateng, tersebut masuk ke garis finis dengan catatan waktu 40:30.668 atau terpaut 0,579 detik dengan juara pertama.

Juara pertama "sprint race" ini diraih pebalap tim Status Grand Prix Richie Stanaway dengan catatan waktu 40:30.089 sedangkan posisi ketiga ditempati pebalap Trident R Marciello dengan catatan waktu 40:31.382 dari 21 kali putaran.

Rekan setim Rio di Campos Racing asal Prancis, Arthur Pic, memulai lomba dari pole position tapi harus kehilangan posisi di tikungan kedua dan finis urutan ke delapan dengan catatan waktu 40:35.276. Rene Binder (M Motosport) dan Marlon Stockinger (Status Grand Prix) lalu bertabrakan setelah Sergey Sirotkin (Rapax) menyebabkan Dean Stoneman (Carlin) berputar. Sementara itu, Rio terhindar dari masalah dan naik dua peringkat sebelum safety car pertama diturunkan.

Rio kemudian selalu menjaga jarak aman dengan Richie Stanaway yang memimpin sejak lap pertama. Ketenangan Rio dalam mengatur strategi balapan bahkan membuat komentator siaran TV GP2 Alex Jacques dan Karun Chandhok mengira pebalap asal Surakarta tersebut sedang mengalami kesulitan. Semua orang terkejut ketika melihat Rio mampu kembali mengejar pimpinan lomba dengan cepat.

Saat lomba menyisakan dua lap, Johnny Cecotto (Trident) mengalami kecelakaan besar di tikungan ketiga. Di sisi lain, Rio akhirnya berhasil menyalip Stanaway dengan margin yang sangat tipis sebelum safety car kedua diturunkan. Stanaway kemudian kembali menyalip Rio meski keduanya telah berada di belakang safety car. Pebalap asal Selandia Baru tersebut lalu mencapai finis pertama diikuti Rio dan Raffaele Marciello.

Race stewards masih menginvestigasi manuver spektakuler Rio terhadap Stanaway untuk menentukan siapa yang sebenarnya berada di posisi pertama sebelum periode safety car.

Stoffel Vandoorne yang finis keempat telah mengunci gelar GP2 Series 2015, tapi perebutan posisi kedua masih terbuka. Perlu dicatat bahwa menjadi pemimpin klasemen GP2 Series bukanlah jaminan pebalap tersebut dapat naik kelas ke Formula 1.

Rio Haryanto mengatakan, balapan berlangsung sangat baik dimana mobil kembali menunjukkan kecepatannya. Memulai lomba dari posisi keempat, dirinya naik ke urutan kedua di lap pertama dan kemudian terus menempel Richie Stanaway.

Pada lima lap terakhir, kata dia, Richie mulai kehilangan kecepatan dan dirinya menyalipnya sebelum safety car turun. Tak lama kemudian, Stanaway kembali menyalip yang seharusnya tidak diperbolehkan jika berada di belakang safety car. "Saya masih menunggu hasil investigasi dari stewards. Sisi cerahnya, hasil dari Rusia sangat positif dan saya kembali naik podium membawa bendera Merah Putih. Terima kasih atas semua dukungan yang terus mengalir," katanya.

Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati mengatakan, Rio kembali menunjukkan prestasinya yang luar biasa untuk Indonesia. "Kami orang tua Rio sangat berharap pemerintah Indonesia memahami akan hal ini dan terus membantu anak bangsa yang telah berkali-kali mengumandangkan Indonesia Raya di kompetisi internasional. Saya berharap Indonesia bisa seperti negara lain yang sangat membantu pebalap-pebalap lokal mereka sebagai duta bangsa di Kejuaraan Dunia F1," katanya.

Pewarta :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024