Bercorak Unik, Kain Jumputan Kian Populer di Masyarakat
Senin, 19 Oktober 2015 16:49 WIB
Meski murah, namun proses pembuatan kain jumputan tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan, untuk satu kain membutuhkan waktu pembuatan hingga satu bulan.
"Harganya sekitar Rp125 ribu/lembar kain. Tidak terlalu mahal karena warna yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak," katanya.
Tia mengatakan, proses yang memakan waktu lama adalah saat mengikat kelereng di beberapa titik kain. Kelereng tersebut diikat agar dapat menghasilkan corak yang sesuai dengan yang diinginkan.
"Kelereng-kelereng ini diikat satu per satu, selanjutnya dicelupkan ke dalam pewarna. Setelah itu, nantinya ada bagian yang terkena warna dan ada bagian yang tidak terkena warna. Corak ini disukai pembeli," katanya.
Kain jumputan sendiri hingga saat ini menjadi salah satu produk unggulan dari Trasty Batik. Untuk penjualannya, tidak hanya di dalam kota tetapi juga luar kota.
"Untuk penjualan luar kota ini kami banyak memanfaatkan penjualan melalui 'online'. Permintaannya cukup banyak, setiap hari selalu ada pesanan," katanya.
Selain kain jumputan, pembeli dari kalangan muda juga menyukai tas dan sepatu yang terbuat dari kain perca batik.
Terutama untuk sepatu, setiap hari permintaan dari pembeli selalu ada, baik dari kalangan muda maupun dewasa. Beberapa produk lain yang juga diminati yaitu kain batik tulis dan cap, serta berbagai macam kerajinan tangan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025