Logo Header Antaranews Jateng

Tembakau Srintil Tembus Rp1 Juta/Kilogram

Sabtu, 31 Oktober 2015 06:45 WIB
Image Print
Segumpal tembakau Srintil siap jual di kawasan lereng gunung Sumbing desa Tlilir, Tembarak, Temanggung, Jateng, pada foto 30 September 2014 (arsip/ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Grader PT Gudang Garam Perwakilan Temanggung Tjung Yen di Temanggung, Jumat, mengatakan tembakau dengan kualitas terbaik ini berasal dari lereng Gunung Sumbing, di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo.

Ia mengatakan tembakau srintil tidak dimiliki oleh semua petani, tembakau ini hanya dimiliki beberapa petani yang rajin merawat dan mempertahankan kualitas tembakau asli Temanggung.

Ia mengatakan, selama dirinya terjun di dunia pertembakauan, tembakau srintil paling baik pada 2015, pada panen tahun-tahun sebelumnya memang ada tetapi kualitasnya tidak sebaik tembakau srintil yang muncul tahun ini.

"Tahun 2011, tahun 2013 juga ada tetapi kualitasnya masih kurang baik, masih kalah dengan tahun ini. Sebelumnya tembakau srintil terbaik juga muncul tahun 1979, saat itu dibeli dengan harga Rp100 ribu per kilogram," katanya.

Ia mengatakan panen tembakau ini, tidak hanya satu atau dua keranjang tembakau yang dibeli dengan harga di atas Rp500 ribu per kilogram. Pihaknya membeli hingga ratusan keranjang tembakau dengan harga di atas Rp500 ribu per kilogram.

"Kalau yang harganya Rp1 juta per kilogram memang terbatas, tetapi kalau yang harganya di atas Rp500 ribu, sudah ratusan keranjang yang dibeli PT Gudang Garam," katanya.

Ia mengatakan tembakau dengan harga Rp500 ribu per kilogram tidak hanya berasal dari lereng gunung Sumbing saja, tembakau dari lereng Gunung Sindoro juga ada yang tembus Rp500 ribu per kilogram.

"Kalau dari lereng Gunung Sindoro paling tinggi saya beli dengan harga Rp500 ribu per kilogram, tembakau milik petani di Desa Malatan Kecamatan Bansari," katanya.

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024