Logo Header Antaranews Jateng

Nasib 509 Honorer K-2 Surakarta Terkatung-katung

Rabu, 20 Januari 2016 10:25 WIB
Image Print
Ilustrasi - Sejumlah tenaga honorer K-2 melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkab Kudus, Jateng, Senin (24/2). Dalam aksinya mereka mendesak aparat penegak hukum agar segera mengusut hingga tuntas kasus pemalsuan data base tenaga honorer K-2
"Sampai kini belum ada pemberitahuan resmi mengenai pengangkatan honorer K2, untuk itu kami juga belum bisa memberikan keterangan banyak seputar hal tersebut," kata Kabid Pengembangan BKD Pemkot Surakarta Lancer S. Naibaho di Solo, Rabu.

Ia berharap Pemerintah Pusat segera memberikan kepastian karena usia honorer K2 rata-rata memang sudah tua. Lancer mengaku tak dapat berbuat banyak karena pengangkatan sebagai CPNS merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. "Kalau bisa pengangkatan honorer K2 ini juga tidak perlu lagi melalui tes," harapnya.

Dikatakan selain honorer K2, BKD Pemkot Surakarta juga belum mendapatkan kepastian mengenai kemungkinan rekrutmen CPNS melalui jalur umum. Padahal sebelumnya Pemkot telah mengusulkan tambahan 1.500 pegawai ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB).

Lancer mengatakan sejauh ini belum ada informasi balik mengenai berapa usulan formasi pegawai yang diterima. Sesuai mekanisme, Kemenpan dan RB akan melihat terlebih dahulu kemampuan keuangan daerah dalam APBD. Kemudian dari analisis beban kerja, Kemenpan dan RB selanjutnya memutuskan berapa usulan yang diterima.

Ia mengatakan hingga kini Pemkot Surakarta masih kekurangan pegawai yang didominasi dari sektor tenaga pendidik dan kesehatan. Kekurangan pegawai ditambah dengan PNS pensiun yang setiap tahunnya rata-rata mencapai 300 orang. Bahkan tahun 2016, ada 600 PNS yang bakal purna tugas.

"Ya untuk kebutuhan rekrutmen CPNS, Pemkot menganggarkan dana Rp600 juta dalam APBD 2016. Dana itu kami pasang kalau sewaktu-waktu ada bukaan rekrutmen CPNS," katanya.


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024