Bank Jateng Perkuat Penetrasi Retail Banking
Jumat, 4 Maret 2016 18:19 WIB
Hanawijaya mengatakan dengan upaya tersebut diharapkan ke depan Bank Jateng dapat menjadi bank lokal yang memiliki teknologi bank nasional sekaligus dapat menekan biaya karena transaksi perbankan dapat dilakukan sendiri oleh nasabah.
Ia menegaskan bahwa dengan electronic channel biaya yang dibutuhkan sangat lebih murah karena untuk sekali transaksi di kantor cabang bisa mencapai Rp14 ribu sementara dengan electronic chanel, nasabah menggunakan gadget sendiri dalam melakukan transaksi.
"Nasabah mengunakan handphone sendiri, komunikasinya tidak saya bayar, karena nasabah bayar sendiri, uang kartal yang harus dibayar asuransi saya tidak harus bayar, itulah yang harus jadi visi Bank Jateng untuk jadi bank yang mendapat tempat di masyarakat, di generasi saat ini," katanya.
Hanawijaya berharap pada ulang tahun Bank Jateng tanggal 6 April sejumlah produk e-retail berbasis teknologi seperti internet mobile (internet banking yang dapat diakses lewat gadget) dan produk Laku Pandai sudah dapat diluncurkan.
"Untuk produk Laku Pandai adalah, Bank Jateng tidak perlu membikin cabang, tetapi cukup dengan menunjuk agen sehingga masyarakat tidak perlu ke kantor cabang tetapi cukup ke agen terdekat," katanya.
Agen Laku Pandai tersebut bisa berupa lembaga seperti agen tempat pembayaran listrik dan juga bisa personal yakni para pensiunan karyawan Bank Jateng yang diangkat menjadi agen.
Menurutnya dengan langkah tersebut akan menjadikan masyarakat yang sebelumnya berada di daerah "blank spot" belum tersentuh oleh perbankan menjadi memiliki akses.
"Bank Jateng mendapat tantangan dari Gubernur bisa menyentuh 4 juta warga yang membutuhkan akses perbankan yang tersebar di seluruh wilayah Jateng. Ini yang menjadi target kami untuk dapat dilaunching pada 4 April 2016," demikian Hanawijaya.
Pewarta : -
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025