Pekalongan Bakal Adopsi Program KUP Kudus
Kamis, 10 Maret 2016 16:02 WIB
Apalagi, lanjut dia, tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hingga sekarang masih nol.
Biasanya, kata dia, kredit yang diberikan dengan model tanggung renteng, seperti halnya koperasi wanita di Surabaya memang bisa menekan tingkat NPL hingga nol persen.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkot Pekalongan ingin menerapkan program tersebut di wilayahnya.
Sebetulnya, kata Alex, program KUP yang dijalankan di Kabupaten Kudus hampir mirip dengan program pinjaman yang di koperasi, namun ada peran SKPD sebagai pihak penanggung jawab atas calon debitur yang diusulkan.
Selain itu, kata dia, ada pula pendamping wira usaha (PWU) sehingga menjadi catatan agar penyaluran kreditnya tidak salah sasaran.
Selain ingin mengadopsi soal KUP, kata dia, kedatangannya ke Kudus juga ingin mengadopsi program lain yang dinilai belum diterapkan di Kota Pekalongan, seperti di bidang kesehatan dan pendidikan.
"Kami juga ingin meniru Kudus yang berhasil menggandeng perusaahaan lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam berbagai bidang kegiatan, mulai dari pendidikan hingga program lainnya," ujarnya.
Di bidang pendidikan, dia menginginkan, lulusan sekolah kejuruan yang tidak memiliki keinginan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi memiliki peluang diserap perusahaan.
Rencananya, Pemkot Pekalongan menggulirkan program KUP pada bulan April 2016 yang bertepatan dengan hari jadi Kota Pekalongan yang ke-110.
Kegiatan tersebut, rencananya juga dihadiri Gubernur Jateng serta Bupati Kudus selaku penggagas program KUP.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025