Logo Header Antaranews Jateng

Penambang Tinggalkan Eksplorasi Gambut Rawa Pening

Senin, 4 April 2016 17:12 WIB
Image Print
Warga mengangkut tanah gambut hasil galiannya dari dasar Rawa Pening di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/2). Tanah gambut yang digunakan sebagai bahan pupuk organik, media tanaman hias dan jamur tersebut dijual ke sejumlah kota di J
Ketua Paguyuban Tanah Humus Asinan, Kecamatan Bawen, Jumini, Senin, menyatakan sebelum ada larangan jumlah penambang tercatat sekitar 20 orang, namun kini tinggal enam penambang.

Ia menjelaskan larangan pembuatan "awir" menyebabkan penambang sulit mengambil gambut di Rawa Pening karena semua permukaan rawa dipenuhi eceng gondok.

Sebelum diberlakukan peraturan tersebut, menurut Jumini, sehari bisa mencapai satu ton lebih, tetapi kini kadang seminggu baru bisa mengambil, bahkan kadang setelah sebulan baru bisa mengambil.

Selain itu, katanya menambahkan, omzetnya dulu mencapai Rp7 juta hingga Rp10 juta/bulan, namun sekarang ini tidak pasti.

Jumini menjelaskan alat untuk mengambil gambut masih sederhana, yang biasa disebut "seser", yakni berupa besi beton batangan dibuat melingkar kemudian diberi jaring dan diikatkan dengan bambu sepanjang lima meter.

Gambut hasil eksplorasi dari Rawa Pening selama ini dimanfaatkan sebagai media tanam jamur kancing dan pupuk organik.Adapun wilayah pemasarannya yakni Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur terutama di Malang.

Pemanfaatan gambut di Rawa Pening berlangsung sejak tahun 1980-an.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat, menurut Jumini, sekitar lima tahun melakukan penelitian gambut dan menyimpulkan bahwa gambut Rawa Pening bagus digunakan sebagai media tanam.

Jumini mengatakan sejauh ini tidak pernah ada bantuan kepada penambang gambut dari pemerintah. Dalam kunjungan kerja DPR RI 5 tahun lalu juga pernah menjanjikan bantuan, namun menurut dia, sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan penambang gambut itu jelas membantu karena memperlambat pendangkalan Rawa Pening yang dengan cepat disesaki eceng gondok.

"Kita (penambang, red.) juga membantu pemerintah, agar Rawa Pening agar tidak mengalami pendangkalan," demikian Jumini.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025