Dieng Layak Jadi Geopark Kelas Dunia
Jumat, 8 April 2016 19:36 WIB
Dataran tinggi Dieng diakui banyak pihak memiliki sejuta pesona. Bagi wisatawan menjadi magnet yang mampu membuat mereka seolah tidak pernah puas mendatanginya, dan bagi ilmuwan sebagai laboratorium raksasa yang siap digali beragam isinya.
Kandidat doktor bidang geologi di Universitas Padjajaran Bandung itu mengaku sejak 1991 berinteraksi dengan Dieng dan akhirnya jatuh cinta dengan sejuta pesonanya.
"Awalnya tidak tahu ada Dieng, tetapi sewaktu masih mahasiswa S1 diajak teman ke sini, dan ternyata sejak itu berasa tidak bisa lepas lagi," ucapnya.
Ia menuturkan dari berbagai penelitian mengenai sisi akademis Dieng, dia memilih fokus pada potensi gas beracunnya.
"Kasus gas beracun yang terjadi pada 1979, di mana ratusan warga akhirnya menjadi korban karena ketidaktahuan mereka, menggugah saya untuk melakukan eksplorasi lebih dalam di Dieng," tutur penulis buku Pesona Bumi Dieng itu.
Ia berharap penelitiannya yang juga telah dibukukan sebagai tesis pada saat menempuh pendidikan magister geologi itu bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi bahaya gas beracun.
"Disertasi saya di S3 ini pun, masih soal gas beracun," ungkapnya.
Menurut dia Dieng sudah sangat layak masuk sebagai geopark sekelas Batur dan Gunungsewu.
"Oleh karena itu hari ini kami menemui Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo untuk membahas lebih detail," tuturnya.
Gagasan menjadikan Dieng sebagai taman bumi mendapat sambutan positif Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo.
Ia mengaku siap memfasilitasi upaya sosialisasi yang bakal dilakukan.
Ia menuturkan dengan status sebagai geopark yang diakui UNESCO Global Geopark (UGG), Dieng akan semakin ramai dengan kunjungan para akademisi, baik domestik maupun dari mancanegara.
"Status sebagai geopark juga bakal melindungi keanekaragaman hayati beserta ekosistem lingkungan Dieng," imbuhnya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024