Turki Mengaku Bunuh 3.000 Anggota ISIS di Irak dan Suriah
Kamis, 12 Mei 2016 07:10 WIB
Turki, yang juga merupakan anggota NATO, pada awalnya keberatan untuk bergabung dalam koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat untuk memerangi ISIS. Ankara juga sempat mendapat kritik keras karena dinilai membiarkan gerilyawan asing memasuki Suriah melalui perbatasan Turki untuk bergabung dengan ISIS.
Saat ini, Turki mengaku membutuhkan bantuan lebih dari negara-negara Barat untuk memerangi ISIS, terutama di wilayah perbatasan Suriah. Dari tempat tersebut, kelompok gerilyawan tak dikenal sering menembaki sejumlah kota Turki, terutama Kilis pada beberapa pekan terakhir.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024