Logo Header Antaranews Jateng

Jaguar Land Rover ikut kembangkan Swakemudi

Rabu, 13 Juli 2016 13:06 WIB
Image Print
Logo Jaguar(Reuters/ Toby Melville)
London, Antara Jateng - Produsen mobil terbesar Inggris Jaguar Land Rover mengatakan akan memproduksi lebih dari 100 kendaraan penelitian dalam empat tahun ke depan atau hingga 2020, untuk menguji teknologi otonom dan terkoneksi.

Jaguar Land Rover sebagai pembuat Range Rover 4x4 dan mobil-mobil mewah sporty Jaguar, akan memulai model awal mobil tersebut dengan mengujinya sejauh 66 kilometer di jalan raya dan perkotaan di dekat kantor pusat mereka di Inggris tengah.

Pasar kendaraan otonom tersebut bernilai 900 miliar poundsterling secara global, menurut pemerintah, namun masih ada hambatan hukum seperti menentukan siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan.

Inggris mengumumkan rencana pada Maret untuk menguji mobil-mobil otonom di jalan raya dan menghadirkan musyawarah pada Senin guna mengubah peraturan asuransi dan kendaraan bermotor, agar dapat mengejar rencana yang memungkinkan masyarakat menggunakan mobil swakemudi pada 2020.

Kepala Penelitian Jaguar Land Rover Tony Harper mengatakan bahwa teknologi tersebut, yang mencakup penglihatan tiga dimensi jalan untuk mengenali hambatan dan komunikasi sinyal radio antar mobil, sebenarnya dapat mengurangi bahaya.

"Teknologi terkoneksi dan otomatis kami dapat membantu memperbaiki arus lalu lintas, memotong kemacetan dan mengurangi potensi kecelakaan," kata Harper.

Produsen mobil telah mengucurkan miliaran poundsterling untuk teknologi otonom. Ford telah menjadi bagian dari proyek pengujian otonom yang diakui pemerintah di Inggris, sementara Volvo berencana menguji mobil swakemudi di London tahun depan.

Produsen mobil asal Jepang Nissan berencana membuat mobil otonom untuk pasar massal pertama di pabriknya yang berlokasi di Sunderland, Inggris.

Namun, para pembuat mobil tradisional ini menghadapi persaingan dari Tesla dan perusahaan teknologi seperti Alphabet Inc sebagai unit usaha Google. Mereka bahkan menginginkan mobil otonom sepenuhnya tanpa kendali manusia.

Di Inggris, menurut Departemen Transportasi setempat, pengujian mobil otonom mengharuskan seseorang berada di dalam mobil guna mengendalikan jika sewaktu-waktu diperlukan, demikian Reuters.


Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024