Logo Header Antaranews Jateng

Antisipasi Antraks, 9 Pasar Hewan di Temanggung Disterilisasi

Selasa, 24 Januari 2017 12:41 WIB
Image Print
Petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung melakukan sterilisasi Pasar Ternak Kranggan dengan menyemprotkan cairan desinfektan guna mengantisipasi penyebaran antraks. Foto: ANTARAJATENG.COM/Heru Suyitno.
Temanggung, ANTARA JATENG - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan sterilisasi sembilan pasar hewan di daerah tersebut untuk mengantisipasi penyebaran antraks.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Esti Dwi Utami di Temanggung, Selasa, mengatakan kegiatan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan ini untuk mengantisipasi kejadian antraks yang ada di Kulon Progo, Yogyakarta.

Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan, petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung juga memasang poster yang berisi tentang tanda-tanda antraks dan langkah cepat penanganan antraks.

"Kegiatan disinfektan dan penempelan poster ini menjadi bagian dari sisi pencegahan penyakit hewan yang di Temanggung," katanya
Ia menuturkan selain sterilisasi dengan disinfektan, untuk mengantisipasi antraks pihaknya juga melakukan pengawasan atau pengetatan lalu lintas ternak. Titik poin penting, salah satunya di pasar ternak.

Kemudian melakukan kombinasi informasi maupun edukasi terhadap para pelaku usaha maupun masyarakat di pasar hewan saat hari pasaran.

"Khusus untuk mengantisipasi kuman antraks ini, kami melakukan penyemprotan disinfektan lebih intensif, kalau semula hanya setelah pasaran, kini sebelum dan sesudah pasaran kami lakukan disinfektan," katanya.

Ia mengimbau para peternak untuk mewaspadai keluar masuknya ternak, terutama terhadap ternak masuk. Sementara tahan dulu untuk membeli ternak, kalau memang mau membeli ternak tanyakan surat kesehatan hewan dari mana ternak itu berasal.

Ia juga mengimbau peternak untuk senantiasa berkoordinasi dengan petugas jika menghadapi atau menemui ternak dengan ciri-ciri khusus seperti antraks, misalnya tiba-tiba ternak kehilangan keseimbangan atau yang lebih ekstrem lagi adalah keluarnya leleran darah berwarna hitam dari lubang-lubang alami tubuh hewan.

"Kalau menemui tanda-tanda seperti itu, peternak segera berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan setempat," katanya.
Bagi masyarakat umum yang biasa mengkonsumsi daging, dia mengimbau masyarakat membeli daging yang berasal dari rumah pemotongan hewan yang representatif.

"Jangan tergiur dengan harga daging murah, belilah daging di los-los yang sudah terjamin. Masaklah daging dengan sempurna, karena pada prinsipnya antraks mati dalam pemanasan 100 derajat celcius dalam waktu lima hingga 10 menit," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024