Logo Header Antaranews Jateng

Masyarakat Dianjurkan Kurangi Makanan Instan

Minggu, 19 Februari 2017 08:20 WIB
Image Print
Ilustrasi-Pemusnahan Obat Dan Makanan Ilegal. BPOM Petugas menata barang bukti yang akan dimusnahkan berupa obat dan makanan ilegal hasil temuan operasi gabungan operasi pengawasan pada 2015-2016 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/11/2016). (ANTARA/Z
Mukomuko, ANTARA JATENG - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menganjurkan warga setempat untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji (instan) secara berlebihan.

"Kami menganjurkan masyarakat menguranginya, karena makanan cepat saji tersebut mengandung bahan pengawet," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo Karo, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, meskipun makanan cepat saji telah direkomendasikan oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) aman untuk dikonsumsi, tetapi kalau akumulasi terus menerus bahan pengawet itu akan menumpuk.

Menurutnya, kemungkinan mengkonsumsi makanan cepat saji itu dalam waktu singkat atau jangka pendek tidak mengganggu.

Tetapi, katanya lagi, apabila makanan cepat saji itu dikonsumsi dalam jangka panjang kemungkinan dapat mengganggu kesehatan.

Dia menyatakan pula, mulai tahun ini instansi itu secara rutin akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji.

Selanjutnya, ia menyarankan agar masyarakat setempat mulai dari sekarang agar kembali mengkonsumsi makanan alami.

Menurutnya, tujuan mengkonsumsi makanan alami itu supaya perkembangan penyakit kanker di masyarakat jangan terlalu banyak, dan kalau bisa jumlahnya dibatasi.

Dia mengingatkan bahwa makanan cepat saji itu dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker.

"Sebenarnya tidak hanya makanan cepat saji, termasuk merokok dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker," katanya pula.




Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024