Logo Header Antaranews Jateng

FBI Tunjuk Mueller Selidiki Intervensi Rusia, Trump Meradang

Jumat, 19 Mei 2017 10:17 WIB
Image Print
Donald Trump (REUTERS/Jim Young)
Washington, ANTARA JATENG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis waktu setempat, menyemburkan lagi cuitan eksplosifnya dengan kali ini mengkritik langkah Departemen Kehakiman memilih direktur FBI semasa pemerintahan George Bush dan Barack Obama, Robert Mueller, sebagai penuntut khusus bagi penyelidikan dugaan kolusi tim kampanyenya sewaktu Pemilu 2016 dengan Rusia.

Padahal penunjukkan Mueller ini justru diambil oleh Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang adalah orang pilihan Trump sendiri. Di AS, departemen kehakiman diketuai oleh seorang jaksa agung dan di antaranya membawahi biro penyelidik federal, FBI.

"Dengan semua tindakan ilegal yang diambil pada kampanye Clinton dan Pemerintahan Obama, maka tidak pernah ada penunjukkan penuntut khusus," tulis Trump dalam Twitter, Kamis pagi waktu AS.

Sebagaimana biasa, Trump tidak memberikan bukti apa pun atas tindakan-tindakan ilegal yang disebut dan dialamatkannya kepada mantan presiden Barack Obama dan mantan calon presiden Hillary Clinton.

"Ini adalah pencemaran nama baik (witch hunt, perburuan tukang sihir) paling besar terhadap seorang politisi dalam sejarah Amerika!" sambung Trump seperti dikutip Reuters.

Pihak Partai Demokrat langsung membantah tudingan Trump tersebut.

"Ini adalah perburuan (mencari) kebenaran," balas Senator Demokrat Amy Klobuchar.

Penyataan Trump ini disampaikan menyusul laporan berbagai media massa termasuk kantor berita Reutes mengenai memo yang ditulis Comey yang mengungkapkan Trump telah meminta Comey menutup penyelidikan Michael Flynn dan Rusia pada Februari silam. Trump memecat Comey pada 9 Mei.

Rusia sendiri telah berulang kali membantah campur tangan dalam Pemilu AS.

Trump memecat Flynn pada 14 Februari karena merahasiakan materi pembicaraan dia dengan duta besar Rusia, kepada Wakil Presiden Mike Pence.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024