Logo Header Antaranews Jateng

PB NU Kutuk Keras dan Kecam Segala Tindakan Kekerasan dan Terorisme

Kamis, 25 Mei 2017 18:52 WIB
Image Print
Personil Gegana Brigade Mobil Polda Metro Jaya berjaga di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Jakarta, ANTARA JATENG - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) mengutuk pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/4), yang menimbulkan korban jiwa.

"PB NU mengutuk keras dan mengecam segala tindakan kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya," kata Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siroj, di Kantor PB NU, Jakarta, Kamis.

Atas nama PB NU, dia juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang dialami.

PB NU mendukung langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

Di sisi lain, PB NU meminta semua pihak untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat keamanan.

"Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan cara tidak ikut-ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini," kata dia.

Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.

"Jika mendapati peristiwa sekecil apa pun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan," kata dia.

Ia mengatakan gerakan radikalisme sudah sedemikian merajalela sehingga diperlukan penanganan khusus yang intensif dari pelbagai pihak, terutama aparat keamanan.

"Nahdlatul Ulama mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu radikalisme. Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian penting dari upaya implementasi dan kewajiban negara untuk menjamin keamanan hidup warganya," kata dia.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024