Logo Header Antaranews Jateng

Tertangkap Basah, Joki Ujian Masuk Unissula Mengaku Mahasiswa Unnes

Rabu, 12 Juli 2017 16:13 WIB
Image Print
Setu Abdul Hadi (24), mahasiwa Universitas Negeri Semarang tertunduk saat diperiksa di Polsek Genuk setelah tertangkap basah saat menjadi joki ujian masuk di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Rabu. (Foto: ANTARAJATENG.COM/ I.C.Senjaya)
Semarang, ANTARA JATENG - Setu Abdul Hadi (24), joki peserta ujian masuk calon mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang yang tertangkap basah petugas mengaku masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Setu sendiri masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Genuk, Rabu, usai tertangkap basah oleh petugas sesaat sebelum digelar Computer Based Test (CBT) untuk seleksi masuk Fakultas Kedokteran Gigi Unissula.

Pelaku mengaku keberadaannya sebagai joki tersebut setelah sebelumnya sempat mendapat pesan singkat dari seseorang yang bernama Ririn.

"Dijanjikan diberi Rp20 juta kalau bisa membantu lolos ujian masuk," kata pelaku yang mengaku tercatat sebagai mahasiswa semester 8 Fakultas MIPA Unnes itu.

Kemudian, pelaku dan orang menyewanya itu sempat bertemu di area parkir kampus Unissula sesaat sebelum tes berlangsung.

Pelaku mendapat kartu tes dan kartu pelajar atas nama Satrio Purnomo Prabowo (17) warga jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur.

Satrio sendiri merupakan siswa lulusan SMA 54 Jakarta.

Sebelumnya, seorang joki peserta ujian masuk calon mahasiswa Unissula Semarang tertangkap basah oleh petugas saat akan mengikuti tes.

Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unissula Amin Purnawan mengatakan pelaku ditangkap sesaat akan masuk ke ruang tes.

Pelaku diketahui menggantikan calon mahasiswa bernama Satrio Purnomo Prabowo (17) warga jalan Tanah Merdeka, Jakarta Timur, pendaftar Fakultas Kedokteran Gigi di kampus yang berlokasi di Jalan Kaligawe, Kota Semarang itu.

Pada hari ini dijadwalkan pelaksanaan Computer Based Test (CBT) untuk seleksi masuk fakultas tersebut.

"Sebelum masuk ruangan, petugas memeriksa kartu tes dan kartu pelajar peserta ujian," katanya.

Saat giliran pelaku, kata dia, petugas curiga karena pelaku tidak bisa menjawab sejumlah pertanyaan berkaitan dengan data dirinya.

Ia menjelaskan pelaku membawa kartu ujian dan kartu pelajar SMA 54 Jakarta milik Satrio.

Petugas yang curiga kemudian menanyakan tanggal lahir pendaftar yang bersangkutan.

Namun, pelaku tidak bisa menjawab. Pelaku juga tidak bisa menjawab saat ditanya asal sekolahnya.

Petugas ujian sempat memisahkan pelaku ke ruang tersendiri saat ujian berlangsung.

Pelaku kemudian diserahkan petugas ke Polsek Genuk untuk diproses hukum lebih lanjut.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024