Logo Header Antaranews Jateng

Melly Goeslaw dan Opick Tengok Pengungsi dan nyanyi di Palestina

Kamis, 4 Januari 2018 11:39 WIB
Image Print
Opick (Penyanyi Opick (mengenakan peci) dalam konferensi pers soal penyerahan bantuan untuk pengungsi di Palestina, di Jakarta, Rabu (3/1/2018). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa))

Jakarta (Antaranews Jateng) - Musisi Melly Goeslaw dan Opick merupakan dua sosok yang berkesempatan menengok kondisi anak-anak pengungsi Palestina di tiga negara perbatasan Palestina, yakni Turki, Lebanon dan Suriah, beberapa waktu lalu. 

Dalam perjalanan yang dimulai ada 17-24 Desember 2017 itu, mereka mampir di Iqro, sekolah penghafal Al-Qur'an khusus pengungsi Palestina. Di sana, Melly dan Opick sempat menghibur anak-anak dengan lagu-lagu religi, walau memang tanpa iringan musik. 

"Tidak pakai musik. Lagu Arab satu lagu bahasa Indonesia satu," tutur Opick dalam konferensi pers di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu. 

Keberangkatan Melly dan Opick ke tiga negara perbatasan Palestina merupakan bagian dari program Sahabat Palestina Memanggil (SPM). Keduanya bersama 13 orang lainnya yakni dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yakni komunitas Tangan Di Atas (TDA), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses, SSC, dan Jaringan Sekolah isiam Terpadu (JSlT) Indonesia mengambil peran sebagai menjadi Duta Kemanusiaan. 

Para Duta Kemanusiaan ini menyalurkan bantuan yang telah terkumpul dari penggalangan donasi melalui konser-konser kemanusiaan bertajuk Palestina selama hampir 5 tahun dengan dipromotori oleh Qupro Indonesia. 

Hasilnya, terkumpul dana sebesar 50 ribu Dolar AS. Dari total dana ini, SPM membeli bahan-bahan makanan (sembako), selimut, Kasur, bantal, pemanas dan arang untuk para pengungsi. 

Pembina SPM Amrozi M Rais mengungkapkan, SPM tidak sendiri dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ini. Pihaknya bekerjasama dengan LSM setempat yaitu Hayat Yolu, selama menyalurkan bantuan tersebut. 

Pada 18 Desember kami diajak oleh LSM rekanan kami, Hayat Yolu, ke sekolah penghafal Al-Quran khusus pengungsi Palestina, bernama lqro, Istanbul bagian barat laut. Sekolah ini menampung anakanak Palestina korban perang tahun 2008-2009, 2013 dan 2014. Jumlah siswa-siswinya mencapai 185 orang," tutur Amrozi. (Editor : Ruslan Burhani).




Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024