Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar luncurkan novel biografi

Senin, 29 Januari 2018 20:26 WIB
Image Print
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berfoto bersama pada peluncuran novel biografi berjudul Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo
Boyolali (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan novel biografi berjudul "Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo" di Dusun Sawit, Desa Kunti, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin.

Peluncuran sekaligus syukuran novel biografi yang ditulis oleh Gatotkoco Suroso ini digagas oleh Komunitas Lima Gunung dan dihadiri oleh ratusan warga sekitar.

Pada awal acara yang menampilkan kesenian dari Komunitas Lima Gunung, Ganjar yang didampingi istri, Siti Atikoh, sempat menari bersama dengan para penari yang merupakan pemuda-pemudi desa setempat.

Ganjar mengungkapkan novel biografi yang ditulis selama dua tahun oleh Gatotkoco Suroso itu memaparkan bagaimana masa kecil yang harus dilaluinya di tengah keluarga yang sederhana.

"Buku ini ditulis dalam proses yang cukup lama dan penulis melakukan wawancara dan riset langsung teman-teman masa kecil dan keluarga saya," kata Ganjar.

Ganjar menuturkan bagaimana ayahnya S Parmudji yang hanya seorang polisi berpangkat rendah harus menghidupi istri dan enam anaknya.

Ibunda Ganjar, Sri Suparni, bahkan juga membantu ekonomi keluarganya dengan berjualan kelontong dan bahan bakar minyak (BBM) eceran.

"Waktu kecil saya bantu jualan bensin, `kulakan` angkat jeriken, kalau lebaran `lek-lekan` (begadang) sama kakak saya jaga warung," kenang Ganjar.

Satu hal yang Ganjar rindukan dari masa kecil adalah berangkat sekolah dasar bersama teman-temannya.

"Kalau berangkat sekolah itu saling `ngampiri`, `nyeker` bareng karena gak punya sepatu," ujarnya.

Kenangan pahit juga membekas di hati orang nomor satu di Provinsi Jateng itu ketika keluarganya "terusir" dari rumah yang ditinggalinya.

Ganjar menceritakan, rumah masa kecil di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, harus dijual dan ayahanda Ganjar sepakat dengan pembeli rumah bahwa keluarganya masih diizinkan menempati sementara sampai mendapat rumah kontrakan.

Kendati demikian, pada suatu malam si pembeli rumah meminta keluarga Ganjar untuk segera pindah.

Meski kesepakatan sebelumnya telah dilanggar, namun ayahanda Ganjar mengalah sehingga semalaman hingga subuh pergi mencari rumah kontrakan, hingga akhirnya terpaksa tinggal di sebuah rumah yang bersebelahan dengan pabrik gamping.

Menanggapi novel biografi setebal 344 halaman, Ganjar menilai presisinya hampir 100 persen.

"Presisinya ya 90 persenlah, nama, waktu, dan kronologi persis sama, cuma beberapa bagian agak didramatisasi pada beberapa bagian karena bagaimanapun ini novel," kata Ganjar.

Saat memberikan sambutan, Gatotkoco Suroso berharap novel biografi ini dapat memberikan inspirasi bagi siapapun bahwa keterbatasan kondisi ekonomi pada masa kecil tidak perlu menjadi penghalang untuk terus berjuang mencapai cita-cita.

"Terlahir dari keluarga sederhana menjadikan Pak Ganjar menjalani hidup yang penuh dengan perjuangan, melalui sang ayah, anak kelima dari enam bersaudara itu terdidik dengan disiplin tinggi," paparnya.

Novel biografi "Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo" saat ini dapat dibeli masyarakat di Toko Buku Gramedia maupun secara daring seperti di Bukalapak dan Tokopedia.

Penulis Gatotkoco Suroso sebelumnya pernah menulis beberapa tokoh terkenal lainnya, seperti Presiden RI Joko Widodo yang dituangkan melalui buku berjudul "Jokowi: Si Tukang Kayu" yang terbit pada 2012.


Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025