"Early Man", zaman prasejarah yang kocak
Rabu, 7 Maret 2018 12:13 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) - Jika Anda menyukai kartun stop-motion seperti "Shaun the Sheep", "Early Man" mungkin sesuai selera. Disutradarai oleh orang yang sama, Nick Park, "Early Man" menghadirkan aktor-aktor terkemuka sebagai pengisi suara.
Ada Eddie Redmayne sebagai Dug si manusia gua Zaman Batu, Tom Hiddleston mengisi suara Lord Nooth si penguasa tamak dari Kota Zaman Perunggu dengan logat Prancis yang sangat kental, Maisie Williams sebagai Goona, perempuan yang jago main bola dari Kota Perunggu yang akhirnya bertemuan dengan Dug.
"Early Man" dibuka dengan zaman prasejarah ketika dinosaurus dan manusia purba masih hidup berdampingan, sebelum akhirnya sebuah meteor besar jatuh ke muka bumi. Dinosaurus dan kawan-kawannya sirna dari planet ini, manusia tetap bertahan, dan hantaman meteor menyisakan sebuah batu bundar yang bentuknya persis bola. Batu panas ini menjadi cikal bakal permainan sepak bola zaman prasejarah.
Lukisan di batu yang menggambarkan manusia-manusia purba bermain bola rupanya diinterpretasikan lain beberapa zaman kemudian.
Chief Bobnar (Timothy Spall) mengira gambar bola di lukisan itu sebagai makhluk buruan, itulah yang membuatnya memegang prinsip hanya berburu hewan-hewan kecil: kelinci.
Dug, manusia gua muda yang menginginkan perubahan, menyarankan pada Bobnar untuk memburu sesuatu yang lebih besar, seperti mamut, tapi idenya ditolak mentah-mentah.
Kehidupan mereka yang damai terusik oleh penjajah dari zaman perunggu yang mengusir manusia gua dari tempat tinggalnya karena mengincar perunggu yang terpendam di dalam lembah tersebut.
Lord Nooth yang tamak dan sombong mengusir mereka dengan peralatan-peralatan canggih, mengatakan bahwa zaman batu telah berakhir, diganti dengan zaman perunggu.
Dug, yang paling pintar di antara teman-temannya, serupa dengan Shaun di "Shaun the Sheep", tidak sengaja terbawa ke kota tempat Lord Nooth berkuasa. Dia melihat banyak hal yang tidak ada di zaman batu, dari roda sampai alat pemotong roti. Tapi satu hal yang paling membuatnya takjub adalah permainan sepak bola.
Baru disadari bahwa selama ini sepak bola telah dimainkan oleh nenek moyangnya. Nekat, Dug berusaha menantang tim sepak bola zaman perunggu (yang penampilan anggotanya serupa dengan pemain-pemain sepak bola terkenal di dunia nyata) demi merebut kembali tempat tinggal manusia gua.
Dibantu Goona, yang ingin sekali bermain di lapangan sepakbola karena selama ini dilarang gara-gara dia perempuan, Dug dan teman-temannya berlatih keras untuk merebut gelar juara.
"Early Man" memang ditujukan untuk semua umur, tapi bisa dinikmati semua kalangan.
Humor diselipkan di sana-sini, dalam bentuk plesetan kata, slapstick, perilaku teman-teman Dug yang nyentrik, hingga hewan-hewan ajaib.
Ada Hognob si babi hutan, peliharaan Dug, yang pintar dan berjasa untuk kelangsungan nasib para manusia gua, bebek raksasa yang menyeramkan, kelinci pintar yang jadi salah satu sumber tawa serta burung pengantar pesan yang berfungsi bagai telepon.
Kehidupan zaman batu digambarkan serupa dengan kehidupan modern saat ini, tapi memanfaatkan benda (atau hewan) yang sama sekali berbeda. Ada jepit jemuran, bukan terbuat plastik tapi jepitan alami dari gigi buaya-buaya kecil yang gemar mengatupkan rahang, juga pencukur kumis dan jenggot alami dari kumbang.
Durasi 89 menit tidak terlalu panjang, mungkin cukup untuk anak-anak yang tidak betah duduk lama di bioskop.
"Early Man" mulai tayang di Indonesia pada 7 Maret 2018.(Editor : Unggul Tri Ratomo).
Ada Eddie Redmayne sebagai Dug si manusia gua Zaman Batu, Tom Hiddleston mengisi suara Lord Nooth si penguasa tamak dari Kota Zaman Perunggu dengan logat Prancis yang sangat kental, Maisie Williams sebagai Goona, perempuan yang jago main bola dari Kota Perunggu yang akhirnya bertemuan dengan Dug.
"Early Man" dibuka dengan zaman prasejarah ketika dinosaurus dan manusia purba masih hidup berdampingan, sebelum akhirnya sebuah meteor besar jatuh ke muka bumi. Dinosaurus dan kawan-kawannya sirna dari planet ini, manusia tetap bertahan, dan hantaman meteor menyisakan sebuah batu bundar yang bentuknya persis bola. Batu panas ini menjadi cikal bakal permainan sepak bola zaman prasejarah.
Lukisan di batu yang menggambarkan manusia-manusia purba bermain bola rupanya diinterpretasikan lain beberapa zaman kemudian.
Chief Bobnar (Timothy Spall) mengira gambar bola di lukisan itu sebagai makhluk buruan, itulah yang membuatnya memegang prinsip hanya berburu hewan-hewan kecil: kelinci.
Dug, manusia gua muda yang menginginkan perubahan, menyarankan pada Bobnar untuk memburu sesuatu yang lebih besar, seperti mamut, tapi idenya ditolak mentah-mentah.
Kehidupan mereka yang damai terusik oleh penjajah dari zaman perunggu yang mengusir manusia gua dari tempat tinggalnya karena mengincar perunggu yang terpendam di dalam lembah tersebut.
Lord Nooth yang tamak dan sombong mengusir mereka dengan peralatan-peralatan canggih, mengatakan bahwa zaman batu telah berakhir, diganti dengan zaman perunggu.
Dug, yang paling pintar di antara teman-temannya, serupa dengan Shaun di "Shaun the Sheep", tidak sengaja terbawa ke kota tempat Lord Nooth berkuasa. Dia melihat banyak hal yang tidak ada di zaman batu, dari roda sampai alat pemotong roti. Tapi satu hal yang paling membuatnya takjub adalah permainan sepak bola.
Baru disadari bahwa selama ini sepak bola telah dimainkan oleh nenek moyangnya. Nekat, Dug berusaha menantang tim sepak bola zaman perunggu (yang penampilan anggotanya serupa dengan pemain-pemain sepak bola terkenal di dunia nyata) demi merebut kembali tempat tinggal manusia gua.
Dibantu Goona, yang ingin sekali bermain di lapangan sepakbola karena selama ini dilarang gara-gara dia perempuan, Dug dan teman-temannya berlatih keras untuk merebut gelar juara.
"Early Man" memang ditujukan untuk semua umur, tapi bisa dinikmati semua kalangan.
Humor diselipkan di sana-sini, dalam bentuk plesetan kata, slapstick, perilaku teman-teman Dug yang nyentrik, hingga hewan-hewan ajaib.
Ada Hognob si babi hutan, peliharaan Dug, yang pintar dan berjasa untuk kelangsungan nasib para manusia gua, bebek raksasa yang menyeramkan, kelinci pintar yang jadi salah satu sumber tawa serta burung pengantar pesan yang berfungsi bagai telepon.
Kehidupan zaman batu digambarkan serupa dengan kehidupan modern saat ini, tapi memanfaatkan benda (atau hewan) yang sama sekali berbeda. Ada jepit jemuran, bukan terbuat plastik tapi jepitan alami dari gigi buaya-buaya kecil yang gemar mengatupkan rahang, juga pencukur kumis dan jenggot alami dari kumbang.
Durasi 89 menit tidak terlalu panjang, mungkin cukup untuk anak-anak yang tidak betah duduk lama di bioskop.
"Early Man" mulai tayang di Indonesia pada 7 Maret 2018.(Editor : Unggul Tri Ratomo).
Pewarta : Nanien Yuniar
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024